BANDA ACEH (RA) – Warga memindahkan belasan jenazah di kuburan masal di Gampong Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Selasa (19/2). Pemindahan dilakukan terkait lahan kuburan telah menjadi milik Klinik Khanza. “Akan dibangun klinik untuk kebaikan bersama,” kata Samsawi Zauhari, perangkat dusun setempat.
Sementara itu, pada media pemilik tanah sebelumnya Teuku Yusriadi sebelumnya tidak mengetahui ada kuburan massal. Ceritanya, ia memeriksa halaman kliniknya yang baru di bangun sebagian. Dan akan membangun klinik tersebut dua lantai.
Namun saat kontraktor mulai bekerja menggali tanah untuk membuat pondasi, dia mengaku melihat keanehan semacam kantong plastik di dalam tanah.
“Saya langsung memikirkan bahwa itu adalah mayat,” ungkapnya.
Setelah melihat kejadian tersebut, dia pun berkoordinasi dengan penduduk setempat. Penduduk pun menjelaskan bahwa tanah yang ia beli merupakan kuburan masal yang di tanam mayat tsunami.
Warga dibantu personil Polsek setempat, terus melakukan penggalian menggunakan mobil excavator. Kedalaman penggalian tanah kuburan massal diperkirakan mencapai dua meter.
“Nantinya mayat ini akan kita kuburkan di tanah wakaf daerah Cot Paya, Aceh Besar,” ujarnya.
Berdasarkan data identifikasi jenazah, ada tiga yang sudah diketahui ciri-cirinya itu bernama Almuddin lahir di Banda Aceh 12 Desember 1983. Beralamat di Tgk , Hasyim, pincung, syiah Kuala Banda Aceh.
Kemudian, Muhammad lahir di Dusun Cadek ( 15 Agustus 1963). Selain itu, Faisal tempat lahir Banda Aceh 11 September 1981. Beralamat di Jalan. T. Ismail , Peulanggahan, Kecamatan Kuta Raja.
Jenazah Alimuddin dan Muhammad telah di ambil kembali oleh kelurganya. Sedangkan Faisal, yang sudah diketahui identitasnya sampai saat ini belum juga diambil oleh pihak keluarga. (mag-82/mai)