Menu

Mode Gelap
Eksebisi Panahan Berkuda di Aceh Tamiang Memukau Ribuan Penonton Oki Setiana Dewi Bangga Khabib Nurmagomedov Akan Datang ke Indonesia Stop Politisasi Investasi: Masyarakat Aceh Barat Masih Berharap dengan MIFA Raih Juara Satu Tingkat Provinsi, Tim Kihajar STEM SMKN 1 Tapaktuan Wakili Aceh ke Tingkat Nasional Manajemen MIFA Melawan, Ribuan Karyawan Mulai Panik

NASIONAL · 14 Mar 2019 10:08 WIB ·

Sindir Kartu Prakerja, Rocky Gerung: Masih Ada Kartu Pradungu


 Rocky Gerung / Net Perbesar

Rocky Gerung / Net

Harianrakyataceh.com, JAKARTA – Pengamat politik dan sosial Rocky Gerung menilai upaya Joko Widodo membangun citra sebagai calon presiden (capres) petahana tidak berjalan baik. Dalam penilaian Rocky, pencitraan yang dibangun Presiden Ketujuh RI itu malah menggerus elektabilitasnya.

Berbicara pada forum Pikiran, Akal, dan Nalar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3), Rocky mengkritisi berbagai program kartu sakti ala Jokowi. Yang terakhir adalah program Kartu Prakerja yang menjadi janji kampanye mantan gubernur DKI Jakarta itu.

“Seluruh cadangan kartu sakti sudah dikeluarkan. Terakhir Kartu Prakerja, yang kelihatannya agak absurd karena kalau diiyakan, berapa ratus juta yang akan dibiayai negara?” ujar Rocky.

Mantan dosen filsafat di Universitas Indonesia (UI) itu lantas merujuk pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Kartu Prakerja tidak akan membebani APBN. Menurut Rocky, pernyataan Jokowi itu justru memunculkan pertanyaan.

“Ratusan juta penganggur akan dibiayai oleh negara, uangnya dari mana? Nyuri dari mana? Seluruh tuyul di Jawa Tengah dikumpulin ogah untuk nyurikarena terlalu banyak yang mesti dicuri,” ujarnya mengundang tawa.

Rocky dengan gayanya yang khas justru menyarankan Jokowi mengeluarkan kartu pra-dungu. Selama ini, Rocky memang getol melontarkan kata dungu.

“Saya kira masih ada satu kartu di kantong beliau, kartu pra-dungu. Dan jangan berharap kartu itu akan dibagikan, karena dia akan pakai sendiri kartunya itu,” cibirnya.

Oleh karena itu Rocky menganggap berbagai jurus pencitraan yang dikeluarkan Jokowi tidak mampu mendongkrak elektabilitasnya. Menurutnya, pencitraan juga harus didukung substansi yang ditawarkan.

“Artinya isinya harus ada dulu. Kalau isinya di bawah standar, dicitrakan dari segala macam sudut pun enggak ngangkat dan itu yang mencemaskan para surveyor istana,” pungkasnya.(jpc/jpg)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Oki Setiana Dewi Bangga Khabib Nurmagomedov Akan Datang ke Indonesia

15 September 2024 - 14:49 WIB

Rashif Triathlon Jabar Sumbang Emas

14 September 2024 - 19:23 WIB

Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 141 Gelar Nobar Indonesia vs Australia

10 September 2024 - 21:09 WIB

Hari Terakhir Pendaftaran CPNS 2024, ini 10 Instansi Pusat yang Masih Sepi Peminat

10 September 2024 - 14:59 WIB

Menkumham Supratman: Festival KI 2024 untuk Kolaborasi dan Sinergitas Program KI Nasional

8 September 2024 - 15:42 WIB

Pesan Menkumham untuk Pimti Pratama : Berikan Pelayanan Terbaik kepada Masyarakat

7 September 2024 - 19:50 WIB

Trending di NASIONAL