Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

KHAZANAH · 4 Apr 2019 08:36 WIB ·

UAS : Jin Sudah Kalah ‘Tender’ dengan Manusia di Zaman Nabi Sulaiman


 Ustadz H. Abdul Somad, Lc,. MA (UAS) isi ceramah Isra Miraj di Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee, Gampong Siem, Darussalam, Rabu (3/4/2019).  Perbesar

Ustadz H. Abdul Somad, Lc,. MA (UAS) isi ceramah Isra Miraj di Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee, Gampong Siem, Darussalam, Rabu (3/4/2019).

ACEH BESAR (RA) – Ribuan masyarakat Aceh Besar dan sekitarnya menghadiri Tabligh Akbar Isra Miraj Nabi Muhammad 1440 Hijriah yang diisi Ustadz H. Abdul Somad, Lc,. MA (UAS), di Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee, Gampong Siem, Darussalam, Rabu (3/4/2019).

UAS menyampaikan ceramah tentang refleksi Isra Miraj, perjalanan Nabi Muhammad naik ke Sidratul Muntaha. Perjalan ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam.

Karena pada peristiwa inilah nabi Muhammad mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
“Saat ini, manusia itu kerap merasa paling canggih dan sombong, terutama dengan perkembangan teknologi mutahir,” kata UAS.

Perkembangan teknologi memang telah membuat manusia seperti tak terhalang lagi dengan jarak dan waktu. Jika dulu orang ingin berkirim pesan membutuhkan waktu berhari-hari, saat ini hanya butuh beberapa detik saja.

Tapi sesungguhnya, kecanggihan sudah lebih dulu terjadi pada jaman nabi.

“Masjidil Haram, Makkah ke Masjidil Aqsha dan naik Sidratul Muntaha tidak sampai sepertiga malam,” kata UAS.

“Bukan mengirim surat atau foto, tapi mengirim Nabi Muhammad SAW.”

“Mana yang lebih hebat, 2019 atau di zaman nabi?,” katanya lagi.

Meski begitu, kata UAS, tetap saja masih ada orang yang tidak percaya. Abu Jahal dan Abu Lahab di antaranya.

Mereka bahkan mengolok-olok nabi Muhammad. Mereka meminta nabi untuk mengangkat kakinya sebelah, lalu meminta mengangkat sebelah lagi.

“Dan tentunya tidak bisa. Mereka tertawa terbahak-bahak. Bagaimana bisa terbang ke Masjidil Aqsha. Mereka kafir (ingkar). Mereka tak percaya pada Isra Miraj,” kata UAS.

Mengapa mereka tak percaya? “Jawabannya karena mereka tak bisa membaca. Padahal mereka bisa mendapatkan dalam Al-Quran tentang Nabi Sulaiman.”

Al-Quran memang telah menggambarkan seorang manusia yang mempunyai ilmu dari al-Kitab mampu memindahkan singgasana Ratu Balqish, penguasa Saba di Yaman, hanya dalam satu kedipan mata, ke Palestina.

Bahkan, kemampuannya itu mengalahkan kemampuan yang dimiliki Ifrit (pengikut Nabi Sulaiman dari golongan Jin) yang hanya mampu memindahkan singgasana itu dalam waktu beberapa detik.

“Sekarang saya tanya, apakah ada titipan kilat saat ini yang bisa bawa kursi dalam waktu lima detik? Tapi di jaman dulu, bahkan sudah ada yang lebih cepat lagi dari Jin Ifrit. Ada seorang laki-laki, dia manusia, Ashif Barkhiya namanya. Dia bahkan bisa membawa kursi dari Yaman ke Palestina, sebelum mata Nabi Sulaiman berkedip,” kata UAS.

Tapi refleksi Isra Miraj dewasa ini, kata UAS, masih menunjukkan banyaknya manusia berkawan dengan jin.

“Padahal sudah berabat-abat umat Islam menang melawan jin. Buktinya jin kalah ‘tender’ melawan Ashif Barkhiya karena prinsip Nabi Sulaiman bahwa lebih cepat  lebih baik,” katanya.

UAS mengatakan, apa yang tertulis di Al-Quran itu sesungguhnya adalah pelajaran penting.

“Kita akan maju jika kita kuasai ilmu pengetahuan. Dan sekarang terbukti, siapa yang tercepat, itulah yang menang,” katanya.

Karena itu, kata UAS, jika umat Islam ingin dapat bersaing di dunia global, maka harus cepat.

“Pelayanan cepat, cermat, tidak bertele-tele,” katanya.

“Ikan sepat ikan, ikan gabus. Lebih cepat, lebih bagus,” kata UAS lagi sambil berpantun.

Tabligh akbar itu juga dihadiri Ketua Yayasan Dayah H Musannif; Pimpinan Dayah Darul Ihsan, Tgk Muhammad Faisal; dan Ketua IKAT, Tgk Muhammad Fadhil Rahmi, Abu Muhammad Ismi, Lc (Abu Madinah).

Musannif, SE selaku ketua yayasan Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee mengucapkan ribuan terima kasih kepada UAS yang sudah bersedia hadir ke dayah Darul Ihsan. Bagi kami, UAS adalah oase di tahun- tahun politik ini.

Terima kasih juga kepada Tgk H M Fadhil Rahmi, Lc yang selama ini sudah berkontribusi untuk Darul Ihsan dengan bimbangan IKAT sudah puluhan alumni kami kuliah di timur tengah. Juga kepada seluruh panitia dan ribuan jamaah yang telah berhadir. Urai Musannif singkat. (ra)

Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Bagaimana Hukum Mengerjakan Sholat Tarawih Tapi Belum Sholat Isya? Simak Penjelasannya!

29 March 2024 - 14:48 WIB

Terlambat Mengkadha Puasa Hingga Masuk Ramadhan Selanjutnya

27 March 2024 - 13:36 WIB

Remaja Masjid Hasanul Basri Gandapura Gelar Daurah Ramadan Gratis

26 March 2024 - 19:38 WIB

11 Manfaat Puasa Menurut Ilmu Kesehatan

26 March 2024 - 14:02 WIB

Hari-hari Imam Syafi’i Selama Bulan Ramadhan

25 March 2024 - 14:10 WIB

5 Penyakit Kronis Ini Dapat Dikurangi Resikonya dengan Berpuasa, Penyakit Apa Saja?

24 March 2024 - 15:32 WIB

Trending di KHAZANAH