class="post-template-default single single-post postid-19084 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Penerapan Pasal 351 KUHP Terhadap Tersangka Penganiyaan Wartawan Telah Memenuhi Rasa Keadilan Korban,KKJ Aceh Desak Terapkan UU Pers Hukuman Harvey Moeis Diperberat Jadi 20 tahun Penjara Erick Thohir Beri Sinyal Bakal Ada Diskon Tiket Pesawat Saat Mudik Lebaran 2025 Ratusan Jamaah Seluruh Indonesia Hadiri Rakernas MPTT I di Abdya Resmikan Kantor Baru, IJTI Lhokseumawe dan YLBH CaKRA Santuni Anak Yatim

UTAMA · 24 Apr 2019 09:23 WIB ·

Alih Fungsi Hutan Aceh Dibawa ke Forum Internasional


 Rakyat Aceh Perbesar

Rakyat Aceh

BANDA ACEH (RA) – Empat delegasi Aceh menghadiri acara Internasional yang dinamakan ASEAN Student Conference (ASC) yang dilaksanakan mulai tanggal 20 April hingga 26 April 2019 bertempat di Universitas Utara Malaysia.

Keempat pemuda Aceh yang berpartisipasi dalam ASC adalah Jasiran S.Sos, Aljawahir S.Sos, Azhar Hasan SE, dan Syamsul Rijal.

ASC diikuti 11 perwakilan negara dan diisi berbagai kegiatan. Untuk hari Selasa (23/4), setiap negara harus memaparkan sebuah makalah, dan Aceh mengangkat tema mengenai, Pengalihan Fungsi Hutan.

Dalam pemaparannya, Aljawahir S.Sos menerangkan terdapat beberapa permasalahan di berbagai negara (khususnya ASEAN), yang tak kunjung selesai hingga saat ini.

Pengalihan fungsi menjadi salah satu contoh yang ia sebutkan, dimana hutan menjadi fungsi yang tidak sentral dalam dunia perlindungan, bahkan bisa merusak isi bumi yang terkandung di dalamnya.

“Banyak kita melihat sekarang penebangan hutan secara liar dan tidak adanya kontrol dari pemerintah. Maka dari itu kita mengangkat isu ini untuk pentingnya kita bahas dalam Conference ASEAN agar solusi yang lahir ke depannya tepat sasaran dan tidak salah guna,” Paparnya saat presentasi.

Pihaknya berharap penuh kepada presidium ASC, hasil atau rekomendasi dari paparan setiap negara tidak terhenti di situ saja.

“Kami meminta tegas ini bisa dituangkan dalam rapat kabinet 11 negara perwakilan pemuda, dan terakhir kami juga meminta tegas agar isu yang sedang mencuat bisa melahirkan solusi dengan cara duduk seiring dengan pemerintah negara masing-masing,” terang Aljawahir.

Sementara itu berdasarkan data dihimpun LSM Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), di 23 kabupaten/kota Aceh, terjadi penyusutan hutan. Penyusutan terbesar terjadi di Aceh Utara (2.348 hektare), Aceh Tengah (1.928 hektare) dan Aceh Selatan (1.850 hektare).

HAkA bersama Forum Konservasi Leuser (FKL) juga merilis data kerusakan hutan Aceh sejak Januari hingga Juni 2018, yang menunjukkan peningkatan luas hutan yang rusak menjadi 34.212 hektare dari 30.922 hektare pada akhir 2017. (icm/min)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Gubernur Aceh : Cetak Generasi Unggul dan Perluas Akses Beasiswa ke Dunia

13 February 2025 - 19:31 WIB

PCO: Presiden Detail Hingga Hal Terkecil

13 February 2025 - 16:30 WIB

Hukuman Harvey Moeis Diperberat Jadi 20 tahun Penjara

13 February 2025 - 15:36 WIB

Erick Thohir Beri Sinyal Bakal Ada Diskon Tiket Pesawat Saat Mudik Lebaran 2025

13 February 2025 - 15:27 WIB

Aceh Berduka, Ulama Kharismatik Abu Kuta Krueng Meninggal Dunia

13 February 2025 - 06:50 WIB

Silaturrahmi Dengan Teuku Riefky Harsya, Haji Uma Bahas Soal Pengembangan Ekonomi Kreatif di Aceh

12 February 2025 - 21:10 WIB

Trending di UTAMA