MEUREUDU (RA) – Sebanyak 15 penyelanggara pemilu di Kabupaten Pidie Jaya tumbang akibat kelelahan dalam melaksanakan tugas. Mereka yang terpaksa harus menjalani perawatan mulai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sampai petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Ketua KIP Pidie Jaya, Iskandar menyebutkan, selama pelaksanaan pemungutan suara dan rekap hasil perhitungan suara, sejumlah petugas pemilu mulai dari tingat kecamatan hingga ke tingkat KPPS, mengalami musibah dan terpaksa harus dirawat di rumah sakit.
“Ada 15 penyelenggara pemilu yang harus dirawat dirumah sakit karena kelelahan, sejak tanggal 18 hingga 21 April 2019,” katanya.
Petugas yang terpaksa harus dirawat tersebut terjadi merata di delapan kecamatan dalam Kabupaten Pidie Jaya. Mereka yang harus mendapat pertolongan media karena kelelahan saat menjalankan tugas kepemiluan usai pemungutan suara adalah, Rusdian (45) Ketua KPPS Gampong Dee, Kecamatan Trienggadeng.
Dari gampong yang sama dengan Rusdian, petugas penyelenggara Pemilu lain yang harus dirawat beberapa waktu lalu itu, Aida Junaida (27) yang menjabat sekretariat PPS dan Bustami anggota KPPS. Selanjutnya Liwaul Hamdi (23) Ketua KPPS Meuko Jurong, Kecamatan Jangka Buya. Bersamanya turut serta Irmayanti (34) juga ketua KPPS dan Muhammad Nazwir (28) anggota KPPS setempat.
Di Kecamatan Ulim, anggota KPPS atas nama Nanda Saptia dari gampong Geulanggang yang harus mendapat perawatan medis. Sedangkan di Kecamatan Pante Raja, tiga anggota PPK sekaligus harus mendapat perawatan medis. Masing-masing adalah, Musriadi, Khairun dan Ikhsanuddin.
Selanjutnya, Fajarwati anggota PPK Kecamatan Meurah Dua, Teuku Muyasir Ketua KPPS Meunasah Raya, Kecamatan Meurah Dua, dan Ayu Agustina ketua KPPS Geunteng.
Berikutnya adalah Khalid Zubir Ketua KPPS Jeulanga Barat, Kecamatan Bandar Dua. A. Halim AR, Ketua KPPS Blang Awe, Kecamatan Meureudu dan Sulaiman Yusri anggota PPK Kecamatan Bandar Baru. (san/slm)