MEUREUDU (RA) – Ratusan rumah warga miskin dan rentan miskin di Kabupaten Pidie Jaya, hingga kini tak terpasang aliran listrik.
Data tahun 2017, jumlahnya rumah tak berlistrik mencapai sebanyak 691 rumah. Namun, jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan data dimiliki Bagian Perekonomian Pemkab Pidie Jaya.
Jumlah data masyarakat miskin Pidie Jaya belum terpasang listrik itu sebagaimana dipaparkan dalam Rakor Tim Percepatan Penanggulan kemiskinan Pidie Jaya dengan TP2KN, Selasa (18/6) kemarin di Kantor Bupati.
Data dari Basis Data Terpadau (DBT) yang dirilis tahun 2017 lalu, kecamatan paling banyak rumah warga yang belum ada listrik adalah kecamatan Bandar
Dua dan Kecamatan Bandar Baru.
Menurut Kabag Ekonomi Sekdakab Pidie Jaya, Cut Bahraini, jumlah warga miskin belum terpasang listrik sejumlah 691 rumah merupakan angka dikeluarkan pada tahun 2015 lalu.
Namun, kata dia jumlah rumah warga miskin hingga kini belum terpasang listrik melebih dari angka pada BDT itu. Sebab, penduduk yang sebelumnya dikategorikan penduduk rentan miskin telah masuk menjadi katagori miskin.
“Data tersebut adalah data tahun 2015. Dari 2015 hingga saat ini banyak penduduk yang rentan miskin telah menjadi miskin dan juga penambahan rumah tangga baru yang miskin.
Sehingga rumah penduduk Pidie Jaya yang belum terpasang listrik lebih banyak dari data sejumlah 691 ini,” ujarnya, Rabu (19/6) kemarin di ruang kerjanya.
Kendati demikian, Cut Bahraini juga tidak mengungkapkan data terbaru penduduk miskin Pidie Jaya yang belum terpasang listrik hingga saat ini.
Namun, ia menyampaikan bahwa berdasarkan data yang masuk BDT itu, rumah warga yang belum ada listrik itu terdapat di Kecamatan Bandar Baru dengan jumlah 201 rumah
dan Kecamatan Bandar Dua sebanyak 140 rumah.
Yang menurutnya, rumah warga yang belum terpasang listrik itu berada di area perbukitan kawasan pedalaman.
Kata dia, dalam Rakor penaggulangan kemiskinan kemarin, dirinya menyampaikan terkait
hal jumlah penduduk miskin Pidie Jaya belum memiliki listrik lebih banyak dengan data pada BDT itu.
Dan pihak PLN hanya mengakui data yang ada pada BDT itu untuk pemasangan baru.
Katanya, langkah yang dilakukan pihaknya untuk mengurangi rumah warga belum terpasang listrik supaya secapat terpasang adalah dengan mengusulkan pemasangan listrik ke rumah kaum dhuafa ke provinsi melalui APBA.
“ Tiap tahun pemerintah Aceh ada merealisasikan pemasang listrik ke rumah warga miskin Pidie Jaya dengan dana Otsus,” ucapnya.
Dijelaskan, pada tahun 2018 lalu, dari usulan pemasang listrik kepada rumah warga miskin, Pemerintah Aceh melalui Dana Otsus merealisasikan sebanyak 227 rumah.
Disamping itu juga dibantu Lampy Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (LPJUTS) sebanyak 28 unit “Tiap tahun warga miskin yang tidak ada listrik bertambah seiring dengan penambahan rumah tangga baru dan yang rentan miskin menjadi miskin.
Dan kita tentu mengupayakan pemasang listrik rumah warga miskin ini dengan dana APBK
kita,” terang Cut Bahrain. (san/min)