class="post-template-default single single-post postid-20226 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Bupati Pidie Jaya Terpilih Ajak SKPK Bekerja Hilangkan Stigma Daerah Termiskin Stok Beras Bulog Lhokseumawe Cukup 3 Bulan Kedepan PUPR Aceh Barat Dukung Rencana Membuka Kembali PDAM Tirta Meulaboh Presiden Prabowo Harus Merdekakan Palestina Polisi Didesak Ungkap Tuntas Kasus Perbudakan ABK Aceh di Kapal Ikan Asing

DAERAH · 25 Jun 2019 07:11 WIB ·

Cuaca Ekstrim Gelombang Laut 6 Meter Tranportasi Laut Simeulue Lumpuh


 Seorang bocah laki-laki memandang kapal feri KMP Labuhan Haji, yang mangkal di Teluk Sinabang. Cuaca ekstrim melanda kawasan laut di Provinsi Aceh, berpotensi gelombang laut setinggi 6 meter mengganggu tranportasi laut antar pulau. (ahmadi/rakyat aceh) Perbesar

Seorang bocah laki-laki memandang kapal feri KMP Labuhan Haji, yang mangkal di Teluk Sinabang. Cuaca ekstrim melanda kawasan laut di Provinsi Aceh, berpotensi gelombang laut setinggi 6 meter mengganggu tranportasi laut antar pulau. (ahmadi/rakyat aceh)

SIMEULUE (RA) – Cuaca ekstrim melanda kawasan laut di Provinsi Aceh, yang memicu dan berpotensi terjadinya gelombang laut setinggi 6 meter, mengakibatkan tranportasi laut antar pulau Simeulue dan Sumatera lumpuh total.

Berhenti total tranportasi penghubung utama via laut antar kedua pulau tersebut, terjadi sejak Sabtu (22/6) dan diperkirakan kembali beroperasi pada Rabu (26/6). Apabila kondisi cuaca masih ekstrim, maka akan kembali diperpanjang penundaan operasi KMP Labuhan Haji dan KMP Teluk Sinabang.

Hal itu dijelaskan Mulyawan Rohas Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Simeulue, kepada Harian Rakyat Aceh, Senin (24/6). “Cuaca masih ekstrim yang menimbulkan gelombang laut setinggi 6 meter, dan membahayakan pelayaran maka dua kapal feri kita tidak beroperasi sejak Sabtu hingga Rabu, dan kondisi ini bisa diperpanjang apabila juga cuaca tidak bersahabat”, katanya.

Masih menurut dia, KMP Labuhan Haji yang saat ini sedang mangkal di Pulau Simeulue, dan KMP Teluk Sinabang yang mengalami kerusakan pada bagian Ramp Door (pintu rampa) atau jembatan penghubung antara kapal dan dermaga pelabuhan.

Selain kedua kapal feri tersebut, satu unit Kapal Perintis Sabuk Nusantara 110, rute Pulau Simeulue, Calang Kabupaten Aceh Jaya dan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan, dengan kapasitas 550 penumpang dan kenderaan roda dua sebanyak 85 unit, juga memilih tidak berlayar dan diperkirakan akan kembali beroperasi pada Rabu (26/6).

“Selain dua kapal feri yang tidak berlayar, juga yang tidak berlayar ada satu unit kapal perintis Sabuk Nusantara 110, yang diperkirakan akan berlayar hari rabu ini, itupun apabila kondisi cuaca membaik”, imbuhnya.

Kondisi lumpuh totalnya tranportasi laut tersebut, menimbulkan kecemasan warga terhadap bahan kebutuhan sehari-hari dan bahan kebutuhan lainnya di Kabupaten Simeulue.

“Ya Allah, apabila kapal feri makin lama tidak berlayar, maka otomatis akan langka semua kebutuhan sehari-hari kita”, kata Suryani, ibu rumah tangga di Kota Sinabang, kepada Harian Rakyat Aceh, Senin ((24/6).

Sementara Ibnu Abas Kadisperindagkop dan UKM Kabupaten Simeulue, yang dihubungi Harian Rakyat Aceh, Senin ((24/6), tidak mendapat tanggapan meskipun telepon seluler yang bersangkutan aktif.

Pada kesempatan terpisah ahli prakiraan cauca dari stasiun meteorologi BMKG Aceh, Nasyitah, menyebutkan wilayah Barat Selatan masih ada daerah pusaran angin yang membuat daerah tumbuh awan hujan ataupun awan konvektif.

Ini mengakibatkan hujan sedang ataupun hujan lebat beserta angin kencang.
Dijelaskan, untuk wilayah Aceh ada tarikan massa udara dari wilayah selatan ke utara dan ada terlihat kumpulan awan.

Saat ini Aceh lebih banyak pertumbuhan awannya di wilayah barat dan selatan jadi kemungkinan di wilayah ini ada hujan sedang hingga lebat.

“Kami mengimbau masyarakat dan nelayan khususnya mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan cuaca buruk yang terjasi. Tinggi gelombang saat ini mencapai tiga meter ataupun lebih, terutama untuk wilayah barat selatan maupun utara timur,” imbau Nasyitah. (ahi/min)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Stok Beras Bulog Lhokseumawe Cukup 3 Bulan Kedepan

22 January 2025 - 16:22 WIB

Pembangkangan di Lingkungan Pemerintah Aceh, Ada Apa?

22 January 2025 - 12:32 WIB

Gunakan Limbah Sekam Padi, Mahasiswa KKN 59 Latih Warga Produksi Arang Briket

21 January 2025 - 14:10 WIB

Bir Ali Kembali Berangkatkan Jamaah Umroh Kloter 43 ke Tanah Suci

20 January 2025 - 09:41 WIB

Kanwil Kemenkum Aceh Dorong Pemko Lhokseumawe Raih Indeks Hukum Terbaik

16 January 2025 - 17:15 WIB

PIM Catat 47.890.368 Jam Kerja Selamat

15 January 2025 - 15:50 WIB

Trending di DAERAH