Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

DAERAH · 2 Jul 2019 10:45 WIB ·

STKIP Bina Bangsa launcing Bak Sampah Gampong


 STKIP Bina Bangsa  launcing Bak Sampah Gampong Perbesar

STKIP Bina Bangsa launcing Bak Sampah Gampong

MEULABOH (RA) – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bina Bangsa Meulaboh melaunching pembangunan dua unit Bak Sampah Gampong (BSG).

Hal ini sebagai wujud nyata dari program pengabdian stimulus kepada masyarakat di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Dua unit BSG telah dilaunching dan dihibahkan kepada masyarakat, Selasa (2/7).

Pembangunan BSG ini tersebar di dua desa yaitu Langung dan Desa Peunga Cut Ujong di Kecamatan Meureubo. BSG ini merupakan capaian awal dari program pengabdian masyarakat stimulus yang di Ketuai Rita Oktavia MSi dengan anggota tim Fakhrul Jamal MPd.
Kegiatan ini dibantu tim lapangan rekan mahasiswa program studi Biologi STKIP Bina Bangsa Meulaboh. “BSG diperuntukkan sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) an organik,” ujar Rita Oktavia, Ketua Program PKMS ini sekaligus koordinator lapangan pembuatan BSG.

Unit BSG didesain dengan bangunan permanen dengan ukuran 1,5×1,5 meter. Bahkan BSG dilengkapi dengan tutup bagian atas dengan mendesain plat yang diameternya sekitar 70-80 cm. “Plat ini berfungsi sebagai penahan adanya kobaran api yang meluas atau menyebar ketika masyarakat melakukan pembakaran pada sampah. Plat sebagai tutupan BSG ini juga berfungsi meminimumkan pencemaran udara,” jelasnya.

Lanjutnya, BSG dilengkapi dengan lubang pembuangan yang dipasang pada salah satu bagian dinding bagian bawah dan BSG memiliki fungsi sebagai lubang pembuangan air secara alami. “Karena BSG didesain sebagai TPS open dumping. Untuk menghindari pencemaran air tanah maka dasar BSG di desain dengan melakukan pengecoran. Dengan desain permukaan tinggi kerendah, dengan demikian, air bekas sampah akan keluar melalui lubang pembuangan,” papar Rita.

Ketua program pengabdian stimulus ini juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat.

Ia berharap semua program ini memiliki tujuan menggalakkan program “zero waste” atau “nol sampah” di masyarakat dengan bertahap. Semoga berbagai kegiatan stimulus ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kecamatan Meureubo.

Fakhrul Jamal MPd menambahkan selain pembangunan unit BSG, pihaknya juga sudah pernah melakukan dalam kegiatan pembuatan kompos organik. Pembuatan kompos itu bertujuan untuk memanfaatkan sisa sampah organik sebagai bahan dasar kompos yang nantinya dapat digunakan sebagai media tanam bagi masyarakat.

“Bahan yang digunakan sederhana agar dapat dilakukan ibu-ibu rumah tangga dirumah, termasuk menggunakan sisa sayuran yang tidak terpakai,” ungkapnya. (adi/bai)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

BSI Regional Aceh Dorong Penguatan Transaksi Digital Masjid

28 March 2024 - 19:36 WIB

Dampak Cuaca Ekstrem, Petani di Aceh Tamiang Siram Tanaman 2-3 Kali Sehari

28 March 2024 - 06:23 WIB

Polres Bireuen Musnahkan 27,5 Kg Sabu dan 5000 Butir Ekstasi

25 March 2024 - 18:16 WIB

Kapolres Jatmiko Bangunkan Warga Bireuen untuk Sahur

24 March 2024 - 16:56 WIB

Bahron Bakti Diangkat Jadi Sekda Pidie Jaya

22 March 2024 - 15:02 WIB

Berkah Ramadan, BPKH Serahkan Bantuan Bagi Santri MSBS Aceh Besar

20 March 2024 - 21:20 WIB

Trending di DAERAH