SIGLI (RA) – Pos Conservation Respon Unit (CRU) Mila, di Gampong Lala, Kabupaten Pidie, terkendala air bersih. Pos berada diketinggian tersebut, kehilangan sumber air bersih sejak sebulan lamanya, sehingga aktivitas penjagaan dan pengawasan konflik satwa di Pidie dan Pidie Jaya tersebut nyaris lumpuh.
Pihak CRU Mila, mengharapkan Pemerintah Kabupaten Pidie, dapat membantu pengadaan sumur bor di kawasan pos secepatnya. Karena, kebutuhan air masalah primier bagi para petugas CRU. Akibatnya banyak petugas pos tidak menempati pos dan stanby di Desa Lala, jika adanya konflik satwa.
“Sudah sebulan lamanya kami tak ada air,. Musim kering, sumur yang biasa kami pakai juga kering, sehingga tak ada lagi sumber air, untuk mandi cuci kakus,” kata koordinator CRU Mila, Kautsar, Kamis (18/7).
Pihaknya juga sudah melayangkan permohonan pembangunan sumur bor dan penampungan air, kepada Pemkab Pidie, dengan harga sekitar Rp9 Juta.
Kautsar, juga mengharapkan Pemkab Pidie dapat membantu pihaknya dalam hal tersebut, karena menyangkut permasalah terpenting yaitu air. “Kita jarang aktif sekarang di Pos, kami stanby di Desa. Karena diatas (CRU) tidak ada air, ini masalah paling penting, kami harap Pemkab dapat merespon cepat kebutuhan tersebut,” ujarnya.
Seperti diketahui, CRU Mila memiliki dua ekor gajah jinak, yang bertugas untuk menghalau gajah liar saat terjadinya konflik satwa di Pidie dan Pidie Jaya. Dua gajah tersebut juga di pandu oleh Mahout dan asisten masing-masing yang disediakan oleh BKSDA Aceh.
Sementara itu, intensitas konflik gajah di Pidie masih terus terjadi, meski masih bisa diatasi menggunakan cara pengusiran manual yaitu menggunakan kembang api. (zia/slm)