Laporan Hilmi Setiawan dari Makkah
Harianarakyataceh.com – Pemerintah Arab Saudi secara resmi membuka musim haji 1440 H/2019 M. Itu ditandai dengan diangkatnya kiswah atau penutup Kakbah setinggi 3 meter dari lantai tempat tawaf (mataf) pada Jumat (19/7). Kiswah akan dinaikkan hingga musim haji selesai nanti.
Kondisi itu menjadi pemandangan berbeda ketika jamaah melaksanakan salat Jumat. Di bagian paling dasar terlihat dinding Kakbah dengan batu tersusun rapi mirip tembok dari batako. Kemudian, di bagian atas lagi dinding Kakbah ditutup dengan kain putih.
Pengangkatan kiswah melibatkan 53 pekerja. Selama pengangkatan, dibuat dinding pembatas sementara dari kayu sehingga jamaah tidak bisa melakukan tawaf terlalu dekat dengan Kakbah. Mereka juga tidak bisa beribadah di hijir Ismail. Namun, begitu proses rampung, dua area itu bisa kembali dilalui.
Konsultan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah Muhammad Ulinnuha menjelaskan, kiswah Kakbah setiap tahun memang selalu dibuka. Terutama pada musim haji. “Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Soalnya, ada juga jamaah haji yang datang membawa gunting. Kalau disobek, bisa rusak itu kiswah, itu kan mahal,” kata Ulinnuha.
Pengelola Masjidilharam melarang jamaah menggunting kiswah. Itu, antara lain, dilakukan untuk mencegah penggunaannya yang melanggar syariat. Selain itu, mencegah adanya jamaah yang mengultuskan.
Sementara itu, jumlah calon jamaah haji (CJH) Indonesia yang tiba di Kota Makkah semakin banyak. Bukan hanya dari rombongan yang sebelumnya sudah tiba di Madinah. Melainkan, juga rombongan jamaah gelombang kedua yang menjalani rute penerbangan dari Indonesia ke Jeddah.
Ketua Daker Makkah Subhan Cholid menuturkan, pada hari perdana kedatangan jamaah gelombang kedua kemarin (20/7), 12 kloter mendarat di Jeddah. Pada hari yang sama, terdapat 18 kloter jamaah gelombang pertama yang datang dari Madinah. “Jadi, Daker Makkah hari ini (kemarin, Red) menerima kedatangan 30 kloter,” katanya.
Hingga pukul 19.40 WIB tadi malam, CJH Indonesia yang tiba di Makkah ada 78 kloter dengan jumlah 31.776 orang dan 390 orang petugas kloter. Jika dijumlah dengan yang masih ada di Madinah maka totalnya ada 95.969 orang dari 237 kloter.
Subhan menjelaskan sudah melakukan koordinasi untuk menyambut kedatangan jamaah dari dua arah tersebut. Di antaranya adalah setiap kepala sektor membuat gugus tugas atau tim-tim kecil. Dengan begitu, setiap jamaah yang datang dari Jeddah maupun Madinah bisa terlayani dengan baik. Adanya gugus tugas tersebut bisa mengantisipasi jika ada beberapa kloter yang datang bersamaan.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : (*/c10/ayi)