Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

UTAMA · 16 Aug 2019 08:19 WIB ·

Koalisi NGO HAM Sesalkan Aksi Kericuhan di Hari Perdamaian Aceh


 Koalisi NGO HAM Sesalkan Aksi Kericuhan di Hari Perdamaian Aceh Perbesar

BANDA ACEH (RA) – Insiden di hari peringatan perdamaiaan Aceh 15 Agustus 2019, di Kantor DPRA, dimana sejumlah Mahasiswa yang melakukan aksi peringatan Hari Perdamaian Aceh tersebut sempat diamankan oleh Polresta Banda Aceh, sudah dibebaskan.

Informasi tersebut disampaikan Zulfikar Muhammad Direktur Koalisi NGO Aceh menyampaikan.

“Iya sudah dibebaskan, setelah kami lakukan pendampingan dengan mengerahkan 7 orang pengacara terhadap 5 mahasiswa yang ditangkap pihak kepolisian”, sebutnya melalui siaran pers diterima Rakyat Aceh, Jumat (16/8).

Kelima mahasiswa tersebut adalah adalah Rizki (Presiden UIN), Ikhwanul Fuad (UIN), Lukmannul Hakim (UIN), Zubaili (IAIN Malikusaleh), Sabar (Wapres Unimal), sudah di bebaskan dan kembali beraktitas.

“Mereka sudah aman, namun hingga saat ini kami masih mendampingi kelima mahasiswa tersebut guna mengobati luka baik fisik maupun psikologis mereka. Koalisi NGO HAM juga akan usut tuntas perihal dugaan pemukulan tersebut terhadap para mahasiswa itu”, tambah Zulfikar.

Koalisi sesalkan di hari perdamaian Aceh malah kericuhan yang terjadi. Jika hanya soal bendera bintang bulan yang di kibarkan seharus dapat dilihat sebagai dinamika aspirasi dalam berdemokrasi saja.

Menurutnya, jadi aparat dalam hal ini kepolisian tidak perlu terlalu reaktif karena ini sedang di tangani oleh para pemimpin bangsa ini. Polisi harus percayakan penyelesaian soal ini kepada Presiden.

Indonesia di bangun atas kebenakaan yang satu jua, jadi menurut Koalisi, inilah ekspresi keberbedaan para Mahasiswa yang ingin melihat wujud kekhususan Aceh, tidak setengah-setengah dilaksanakan dan diakui pusat. “jikapun ada pihak yang berbeda pandangan, ya bok ya diajak ngobrol”.

“Untuk itu, koalisi meminta Kapolri melakukan evaluasi terhadap anak buahnya di Aceh, yang kami nilai pola penanganan masalah masyarakat masih jauh dari prinsip-prinsip reformasi Kepolisian R.I ” demikian ujarnya. (ril/ra)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Operasi Ketupat Seulawah 2024 Berhasil Turunkan Angka Kecelakaan

16 April 2024 - 17:56 WIB

Sekda Simeulue: 90 Persen Pegawai Sudah Aktif

16 April 2024 - 17:23 WIB

Operasi Ketupat Seulawah 2024 Berhasil Turunkan Angka Kecelakaan

16 April 2024 - 17:08 WIB

Serangan ke Israel Berlanjut, Kali Ini Giliran Hizbullah

16 April 2024 - 15:19 WIB

Pembangunan Tol Trans Sumatera Tol Sigli – Langsa Masuk Pengusahaan Tahap III

16 April 2024 - 14:37 WIB

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Perang Dunia III

14 April 2024 - 14:40 WIB

Trending di INTERNASIONAL