RSUD Yuliddin Away Tapaktuan
TAPAKTUAN (RA) – Pengelolaan limbah medis mengandung Bahan Berbahaya Beracun (B3) di RSUD H dr Yuliddin Away di nilai buruk.
Diharapkan, ada sistem pengelolaan yang baik. Karena limbah B3 bisa berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
LSM Lembaga Independen Bersih Aceh Selatan (Libas), Mayfedri, yang juga warga sekitar rumah sakit tersebut mengatakan, pengelolaan limbah B3 di RSUD H dr Yuliddin Away yang sekarang berjalan terkesan asal asalan.
Padahal volume limbah medis yang di hasilkan RSUD H dr Yuliddin Away cukup besar, namun selama ini tidak di kelola dengan baik, pada hal limbah B3 sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat,” katanya Selasa (20/08).
Nia, seorang bagian pengelolaan limbah di RSUD H dr Yuliddin Away yang di dampingi oleh Kasubag Umum dan Perlengkapan, Darlis yang mengatakan saya tidak berani di wawancara, kalau masalah limbah sebaiknya langsung Direktur Rumah sakit saja.
Direktur BLUD RSUD H dr Yuliddin Away, dr Erizaldi MKes SpOg yang di konfirmasi melalui WhatsApp mengatakan untuk pengelolaan limbah medis rumah sakit di kelola oleh pihak ke tiga, ada semua bukti pengirimnya.
“Karena selama alat pemusnahan limbah medis dalam proses perizinan, makanya kita memakai jasa pihak ke tiga,” ujarnya.
Katanya, pihak rumah sakit bekerja sama dengan PT Mutia Cemerlang yang beralamat di Binjai, Sumatera Utara, dalam proses pengiriman dilakukan seminggu sekali.
Sementara itu, petugas limbah di BLUD RSUD H dr Yuliddin Away Tapaktuan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan limbah rumah sakit ada yang di ambil, biasanya satu bulan sekali.
“Saya tidak tahu di bawa kemana, katanya ke Medan, biasanya sudah banyak menumpuk baru di angkut itupun satu bulan sekali,” katanya. (yat/han)