PEUREULAK (RA) – Keluarga Subki, asal Desa Damar Tutong, Peuruelak, korban dari dampak kerusuhan di Wamena, Papua, tiba di Aceh Timur, Senin (7/10) malam.
Subqi diketahui mengadu nasib ke Wamena sejak 1996 silam. Sehari- hari disana bersama istrinya Rosmawati, mereka berjualan pakaian di kaki lima.
Dari hasil pernikahanya ia juga dikaruniai seorang anak, Cut Wahyuni Aceh Putri, sekarang duduk di bangku kelas 2 SMA.
Namun kerusuhan di Wamena, membuat Subqi terpaksa memilih pulang ke Aceh Timur bersama keluarganya. Ia bersama keluarga dibantu evakuasi salahsatu teman dekat dari jajaran TNI asal Aceh yang bertugas disana.
“Karena suasana tidak kondusif lagi, saya langsung pulang naik pesawat Hercules dibantu teman saya dari TNI. Semua barang dan harta yang kami punya masih tinggal disana.
Kami tidak berani kembali lagi kerumah dan terpaksa harus mengungsi,” kisah Subqi.
Subqi bersama keluarganya mengaku tinggal jalan Safri Darwin. RT 003 Desa Wamena Kota, Kecamatan Wamena Kabupaten Jaya Wijaya, Papua.
“Kami sudah memiliki KTP dan berdomisili disana. Konflik membuat kegaduhan di tengah para pendatang disana, sehingga kami harus keluar dari konflik untuk menyelamatkan nyawa,” tambah Subqi.
Sementara itu, Bupati Aceh Timur bersama rombongan didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh Timur, Elfiandi, SP.1, Camat Peurelak Nasri, Kabag Humas Dan Protokol Setdakab Aceh Timur, Nauli, S.STP.M.AP, TKSK Kecamatan Peureulak, dan perangkat Gampong setempat berkunjung langsung ke rumah korban.
Dalam kunjungan itu, Bupati Aceh Timur H Hasballah turut menyantuni bantuan sembako untuk keluarga Subki. Bupati akan mengupayakan memberi bantuan semaksimal mungkin untuk kehidupan keluarga Subqi.
“Pemerintah Aceh Timur intinya tetap peduli dengan keadaan Subqi saat ini. Untuk penyaluran bantuan pengungsi, kita juga harus menunggu surat keterangan pindah karena mereka sudah tercatat sebagai penduduk disana,” kata Bupati seraya meminta dinas Sosial untuk segera berkoordinasi dengan disdukcapil kabupaten Aceh Timur untuk percepatan penyaluran bantuan.
Disinggung keberadaan warga Aceh Timur lainnya di Wamena, bupati Rocky mengaku belum ada warganya tercatat sebagai pegungsi disana. “Jika pun ada kita akan koordinasi dengan pemerintah Aceh dan akan membantu mereka disana,” pungkas Bupati Rocky. (mol/min)
Teks foto :
Bupati Aceh Timur H. Hasballah. HM.Thaib, SH mendengar serius kisah Keluarga Subki yang menjadi korban dampak konflik Wamena, Papua, Selasa 8/10. Maulana/ Rakyat Aceh