BANDA ACEH (RA) – Tim dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan visitasi penetapan RSUD dr Zainoel Abidin sebagai rumah sakit pendidikan utama Fakultas Kedokteran Unsyiah, Jumat (11/10).
Tim visitasi dari Kemenkes RI berjumlah lima orang. Dipimpin oleh Kasie Pemantauan dan evakuasi RS Pendidikan Rujukan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kemenkes RI, dr. Else Mutiara Sihotang, Sp. PK.
Kegiatan sambutan tim visitasi berlangsung di ruang Auditorium RSUD dr Zainoel Abidin. Turut dihadiri Dekan Fakultas kedokteran Universitas Syiah Kuala, Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala, Direktur Rumah Sakit jejaring dan para kepala bagian, kepala bidang kepalas instalasi, dokter, dan staff.
Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 08.30 Wib hingga pukul 14.30 Wib. Dalam kesemoatan itu Direktur RSUDZA Dr dr Azharuddin, SpOT., K-Spine ,FICS turut menyerahkan cindera mata kepada ketua tim visitasi.
Sebelumnya, Direktur RSUDZA dr Azharuddin memaparkan profil rumah sakit Zainoel Abidin dihadapan tim visitasi dalam rangka penilaian kelayakan sebagai rumah sakit.
dr. Else Mutiara Sihotang dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa penetapan ulang rumah sakit pendidikan dilakukan selama tiga tahun sekali. Kementerian Kesehatan tetap melakukan standar yang sama dengan dasar hukum yang sama dalam menetapkan RSUDZA sebagai rumah sakit pendidikan.
Seperti pada 2016, Kemenkes menetapkan lima variabel untuk kembali dipilih sebagai RS pendidikan, seperti visi dan misi rumah sakit, sistem administrasi, fasilitas berupa sarana dan prasarana, serta standar pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran. (ra)