MEUREUDU (RA) – Lhok Sandeng dan Sarah Mane, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya dipromossikan sebagai target lokasi objek wisata alam yang akan diperkenalkan kepada provinsi aceh untuk dijadikan wisata alam dan juga arung jeram.
Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pidie Jaya, Agus Salim, M.Ed, dalam kegiatan pelatihan pemandu wisata di Gampong Lhok Sandeng, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, (23-24/10).
Kegiatan pemandu wisata alam tersebut meliputi tracking dan conservation dengan melibatkan para pemuda, masyarakat di beberapa desa sekitar lokasi, para tokoh masyarakat dan SAR Pidie Jaya dengan narasumber langsung dari pemandu wisata Provinsi Aceh dan Kabupaten Pidie Jaya.
Pada pelatihan tersebut, tim pemandu memberikan latihan dalam dua sesi, sesi pertama para peserta diberikan pendidikan teori yang mencakup cara-cara melayani tamu wisata, memberikan arahan dan memperkenalkan adat serta sejarah aceh kepada tamu dengan penuh wibawa dan kesopanan, sehingga tamu yang berkunjung ke objek wisata tersebut selain dapat menikmati udara sejuk dan kenyamanan juga bisa membawa pulang sejarah aceh yang didapatkan di areal wisata setempat.
“Kita akan menjamu tamu dengan penuh wibawa, kita akan gunakan rumus 3S, yaitu S=Senyum, S= Salam, S=Sapa. Dengan tiga S ini akan kita sambut tetamu yang berkunjung sekaligus memperkenalkan sejarah kepada mereka,” ungkap Iqbal Kabid, Pariwisata Pidie Jaya.
Sementara narasumber utama dari Provinsi Aceh Mahyudi mengatakan, dengan adanya pelatihan bagi para pemuda dan masyarakat dalam pemandu wisata dan tracking, akan memperluas wawasan masyarakat dalam melayani tamu wisata.
Lanjut Mahyudi, Lhok Sandeng dan Sarah Mane memang cukup cocok dijadikan objek wisata, baik wisata alam maupun wisata arung jeram, karena air sungainya yang jernih dan keindahan pinggir sungai sangat tepat dijadikan objek wisata.
Dia yakin masyarakat akan banyak yang berkunjung jika lokasi ini dihiasi berbagai keindahan dan keunikan.
“Saya yakin Lhok Sandeng ini nanti akan jadi objek wisata yang maju,” pungkas Mahyudi, putra asal Kota Cane.
Seusai pelatihan para peserta pemandu juga diberikan perlengkapan untuk trekking berupa tas dan baju serta uang saku. (amz)