BANDA ACEH (RA) – Dewan Kemakmuran Masjid Aceh (DKMA) dan Forum Silaturrahim Kemakmuran Masjid Serantau/Sedunia (FORSIMAS) menggelar program pelatihan Imam Milenial yang akan berlangsung 30 November – 1 Desember 2019 di Banda Aceh.
Tahap pertama, panitia akan menyeleksi calon peserta yang berasal dari Banda Aceh dan Aceh Besar. Program ini diharapkan dapat mendidik kader calon imam milenial yang profesional sehingga dapat menjadi imam di masjid, lingkunga sekitar dan di manapun mereka berada.
“Biasanya anak-anak Aceh dikenal sebagai anak yang mampu jadi imam karena Aceh dikenal sebagai negeri bersyariat. Di era disrupsi sekarang dimana perubahan besar terjadi di berbagai sektor perlu disikapi dengan cepat dan bijak. Salah satunya mempersiapkan dan melatih Imam yang berasal dari kalangan milenial yakni usia 19-38 tahun,” ujar Ketua Pemuda DKMA – FORSIMAS, Teuku Farhan, Selasa (19/11).
Menurutnya, sampai hari ini sudah 200-an peserta mendaftar. Program ini menjadi solusi agar pemuda selalu berada dalam lingkungan yang positif.
“Semoga program ini mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli dengan generasi muda,” harap Teuku Farhan yang juga aktif sebagai praktisi Teknologi Informasi selama lebih 10 tahun dan kerap diundang dalam berbagai ajang nasional dan internasional.
Materi yang akan dibekali kepada calon peserta diantaranya fiqh shalat berjamaah, tajwid dan seni baca Alquran, adab dan peran imam dalam era kekinian, peran imam dalam komunitas masjid, dampak internet bagi kemakmuran masjid sampai materi melatih kepercayaan diri di depan publik.
Ketua DKMA, Basri A. Bakar, menyampaikan selama ini DKMA dan FORSIMAS aktif menyeleksi dan mengirim imam-imam muda Aceh dan dilatih di luar negeri seperti di Institut Latihan Islam Malaysia.
“Ini merupakan langkah awal kita memulai kegiatan pelatihan bagi imam milenial dalam menyahuti keberadaan imam yang akan menggantikan generasi tua,” jelasnya.
Melalui formulir online yang tersebar, banyak yang berminat mendaftar sehingga perlu diseleksi untuk kuota 50 orang. Peserta yang tidak tertampung dalam pelatihan ini, akan dilaksanakan lagi training reguler secara swadaya tiap bulan di gedung serbaguna DKMA yang dibangun oleh muslim Capetown Afrika Selatan tahun 2008.
“Kegiatan ini kerja sama dengan Kanwil Kemenag Aceh. Semoga ke depan pelatihan semacam ini bisa berlanjut,” pungkas Basri A Bakar yang aktif sebagai imam di Masjid Syuhada, Lamgugob.
Bagi calon peseta yang berminat mengikuti program Imam Milenial ini dapat mendaftarkan diri melalui link : forsimas.org/imammilenial. Batas akhir pendaftaran sampai 24 November 2019 dan peserta yang lolos seleksi melalui formulir online dan telepon akan diumumkan pada 25-29 November 2019. Program ini akan dilaksanakan di seluruh Aceh dan tidak dipungut biaya apapun. (ra)