Penantian Selama 16 Tahun
Laporan Imran Joni
Ketua SIWO PWI Aceh
PERSIRAJA ….bonden (klub) Kota Banda Aceh yang bermarkas di ibukota Provinsi Aceh telah 16 tahun lamanya menanti sebuah kasta tertinggi di kancah sepakbola nasional Liga I Indonesia.
Selama ini tim dengan beberapa julukan baik “Lantak Laju’ maupun ‘Laskar Rencong’ dalam beberapa kali tampil di Liga II hanya sampai di semifinal saja sehingga tidak sampai puncak menuju kasta tertinggi sepakbola nasional dan terus bertahan.
Kesabaran itu justru terus digaungkan dalam menggapai Liga I. Bahkan pada tahun 2019 memang menjadi tekad bagi seorang anak muda Aceh Besar Nazaruddin alias Dekgam. Ia menabalkan diri menjadi “Presiden’ klub yang berdiri sejak tahun 60-an itu.
Dua periode ia pegang (2017-2019) dengan berbagai tantangan khususnya dana. Namun tak membuat ia surut untuk menggapai apa yang pernah dijayakan oleh anak-anak Persiraja tempo dulu era 80-an yakni Bustamam, M Daan, Nasir Guru Mud dan lainnya yang dianggap sudah terwakili.
Kinilah saatnya kejayaan itu terjawab setelah lebih dari satu dasawarsa terulang oleh pasukan Persiraja saat ini yakni penjaga gawang, Fakhrurrazi, Mukhlis Nakata, Hasanul dan Defry Rizky cs untuk menyatakan mereka telah memberikan yang terbaik sebagaimana senior buktikan sebelumnya.
Lewat gol tunggal yang dilesakkan Hasanul justru stadion Gianyar Bali, Senin (25/11) menjadi bukti bahwa Persiraja mampu mematahkan keinginan anak-anak Sriwijaya FC dengan skor 1-0 pada menit 54.
Tangisan haru Fery Komul dan Akhyar asisten pelatih nampak dilayar kaca sore kemarin. Patut diberi apresiasi kepada tim yang hadir di Bali sore kemarin dan penonton yang ada di Aceh.
Aceh harus bangga, karena ke depan pecinta Persiraja dapat menyaksikan klub-klub hebat Liga I main di Banda Aceh, seperti Persija, Persib, Persik dan Persita yang sama-sama kemarin juga lolos kasta utama.
Ke depan, Persiraja sudah harus mempersiapkan diri lebih baik lagi. Utamanya soal pemain, mau tidak mau satu dua orang harus ada pemain asing. Karena itu tinggal sama Presiden dan Pelatih Hendri Susilo yang saya nilai bertangan dingin dalam menangani Persiraja.
Selamat..buat Persiraja..dan saya juga mendapat ucapan dari teman-teman SIWO (Seksi Wartawan Olahraga Indonesia) baik di Sumatera Utara dan Jawa Timur …Semoga tahun depan kita bertemu dengan permainan cantik Persiraja. (*)