Menu

Mode Gelap
Nurul Akmal Ungkap Masih Belum Ingin Pensiun dari Angkat Besi Hari Terakhir Pendaftaran CPNS 2024, ini 10 Instansi Pusat yang Masih Sepi Peminat Pembukaan Lahan Besar-besaran Tanpa Amdal, YARA Surati Pj Walikota Minta Aktivitas PT SPT Dihentikan Atlet PON Triathlon Jawa Timur Raih Emas Pertama Mencari Pengganti Tusop di Pilkada Aceh

INTERNASIONAL · 27 Nov 2019 10:15 WIB ·

Lecehkan 20 Siswa Tunarungu, Dua Pastor Dihukum 4 Dekade


 PASTOR BEJAT: Romo Nicola Corradi memakai kursi roda saat sidang. (ANDRES LARROVERE / AFP) Perbesar

PASTOR BEJAT: Romo Nicola Corradi memakai kursi roda saat sidang. (ANDRES LARROVERE / AFP)

Pastor Horacio Corbacho dan Nicola Corradi mendapat ganjaran atas kejahatan mereka. Selama bertahun-tahun, mereka memerkosa dan melecehkan puluhan anak dan remaja di sekolah tunarungu.

SITI AISYAH, Jawa Pos

JawaPos.com – Jaksa Gustavo Stroppiana tak bisa menahan air matanya saat mendengar putusan hakim di Pengadilan Mendoza, Argentina, Senin (25/11). Tiga hakim panel satu suara menyatakan Romo Horacio Corbacho dan Romo Nicola Corradi bersalah atas dakwaan pemerkosaan dan pelecehan seksual.

Korban kebejatan dua pemuka agama itu adalah 20 siswa di Provolo Institute for Deaf and Hearing Impaired Children. Corbacho dijatuhi hukuman 45 tahun penjara, sedangkan Corradi 42 tahun.

’’Tak ada satu pun putusan ini yang bisa membawa kebahagiaan, tapi ini memuaskan karena kami bisa mengadili tindakan yang ditutupi selama bertahun-tahun,’’ ujarnya seperti dikutip The New York Times. Para korban yang dihadirkan didampingi penerjemah.

Kejahatan Corbacho dan Corradi membuat negeri kelahiran Paus Fransiskus itu syok sekaligus merasa miris. Korban mereka adalah anak-anak dan remaja tunarungu yang dikelola gereja Katolik tersebut. Siswanya rata-rata berasal dari keluarga tak mampu.

Kejahatan itu terjadi pada periode 2004–2016. Dua pastor tersebut tak mengenal lokasi untuk melakukan kejahatan mereka. Mereka memerkosa siswa di kamar mandi, asrama, taman, dan ruang bawah tanah.

Daniel Sgardelis, salah seorang korban (Andres Larrovere / AFP)

Korban rata-rata berusia 4–17 tahun. Dari hasil dengar pendapat, terungkap bagaimana dua pastor itu melakukan kejahatan mereka dengan terencana. Para siswa yang menjadi korban tak pernah diajari cara berbicara dengan bahasa isyarat. Dengan begitu, mereka tidak bisa menceritakan perbuatan bejat Corbacho dan Corradi kepada orang tua maupun orang-orang di sekitar mereka.

’Kami tidak mempelajari apa pun. Kami tidak bisa berkomunikasi,’’ ujar Ezequiel Villalonga, salah seorang korban yang kini berusia 18 tahun, seperti dikutip Agence France-Presse. Dulu dia sempat bertanya kepada teman-temannya di kelas yang lain, tapi mereka mengalami hal yang sama.

Sekolah yang dibuat untuk membantu para siswa itu menjadi sebuah jebakan tanpa jalan keluar. Sebab, hampir semua orang di dalamnya terlibat. Termasuk tukang kebun di sekolah tersebut, Armando Gomez, yang dijatuhi hukuman 18 tahun penjara.

Kasus itu kali pertama mencuat pada 2016. Sekolah tersebut langsung ditutup dan beberapa staf ditangkap. Termasuk biarawati Kosaka Kumiko yang menyerahkan diri ke polisi. Dia didakwa ikut terlibat dengan dua imam tersebut.

Tahun lalu mantan putra altar (anak-anak yang biasa membantu imam memimpin misa) Jorge Bordon dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara. Pria 50 tahun itu melecehkan lima anak-anak di sekolah yang sama. Tersangka lainnya tak diadili karena cacat mental. Semasa kanak-kanak, tersangka itu juga mengalami pelecehan seksual. Empat belas tersangka lainnya akan diadili dalam dua sidang yang berbeda.

Corbacho, Corradi, dan Gomez bungkam. Mereka tidak mau memberikan pernyataan satu pun. Corradi yang telah berusia 81 tahun datang dengan menggunakan kursi roda. Wajahnya dingin dan lebih banyak melihat ke lantai.

Corradi berdarah Italia. Dia datang ke Argentina pada 1970. Sebelumnya dia bertugas di Provolo Institute, Verona, Italia. Di sekolah tersebut dia juga diselidiki karena kasus pelecehan seksual, tapi tak pernah dihukum. Kejadian itu membuat orang tua para korban tak lagi percaya ke gereja.

Editor : Edy Pramana

Reporter : (*/c22/dos)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Hizbullah Hujani 320 Roket, Israel Status Darurat 48 Jam

26 August 2024 - 16:53 WIB

National School of Drama (NSD) New Delhi Menutup Asia Pacific Bond for Theatre School (APB)

22 August 2024 - 10:18 WIB

Setiap 15 Menit Satu Perempuan Jadi Korban Rudapaksa di India

19 August 2024 - 15:22 WIB

China Uji Penerbangan Rute Antarkota Ketinggian Rendah

13 August 2024 - 16:42 WIB

Eropa Kecam Serangan Israel Terhadap Warga Palestina di Sekolah Gaza

12 August 2024 - 15:00 WIB

Sebagian Besar Korban Serangan di Sekolah Gaza Terkena Luka Bakar

11 August 2024 - 15:55 WIB

Trending di INTERNASIONAL