TAPAKTUAN (RA) – Dalam rangka pengumpulan data dan informasi, pada Minggu-Selasa (17-19/11), Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, melaksanakan Survei Biofisik di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Aceh Selatan.
Kegiatan juga melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan Diving Club (TDC) Aceh Selatan, Yayasan Gampong Hutan Lestari WALHI, HNSI Aceh Selatan para Camat dan Panglima Laot dalam wilayah Aceh Selatan.
Ketua Tapaktuan Diving Club, Mayfendri, Kamis, (28/11), kepada wartawan mengatakan Survei Biofisik dilaksanakan pada empat (4) titik pengamatan untuk mengobservasi ekosistem Terumbu Karang, Ikan dan Benthos.
“Pada titik pengamatan pertama di Gosong Gila Pulau Dua ditemui tutupan karangan hidup mencapai 13,13% (kategori : rusak) dengan kelimpahan ikan sebesar 3080 individu/ha
didominasi Caesionidae serta megabenthos dari jenis Bulu Babi dan Teripang.
Pada titik pengamatan kedua, tutupan karang hidup mencapai 12,47% (kategori L rusak) dengan kelimpahan ikan sebesar 2645 individu/ha didominasi balistidae serta megabenthos dari jenis Lola dan Bulu Babi,” katanya.
Sedangkan untuk titik pengamatan ketiga di Pulau Mangki, tutupan karang hidup lebih luas mencapai 31,67% yang masuk dalam kategori Sedang dengan kelimpahan Ikan sebesar 990 individu/ha didominasi jenis Holocentriade serta megabenthos dari jenis Lola dan Kima.
“Terakhir untuk titik pengamatan keempat tutupan karang hidup terluas yang berhasil teramati mencapai 47,93% (kategori : Sedang) dengan kelimpahan Ikan sebesar 1770 individu/ha didominasi jenis Caesionidae serta megabenthos dari jenis Bulu Babi. Hasil Survei ini akan dianalisis lebih lanjut dan juga disampaikan dalam konsultasi publik nantinya,” singkat May Fendri. (yat/adi).