Menu

Mode Gelap
Nurul Akmal Ungkap Masih Belum Ingin Pensiun dari Angkat Besi Hari Terakhir Pendaftaran CPNS 2024, ini 10 Instansi Pusat yang Masih Sepi Peminat Pembukaan Lahan Besar-besaran Tanpa Amdal, YARA Surati Pj Walikota Minta Aktivitas PT SPT Dihentikan Atlet PON Triathlon Jawa Timur Raih Emas Pertama Mencari Pengganti Tusop di Pilkada Aceh

UTAMA · 2 Dec 2019 07:11 WIB ·

34 Karya Budaya Aceh Masuk Warisan Tak Benda Indonesia


 Tari Guel, satu dari 34 karya budaya Provinsi Aceh yang diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Penampilan penari saat car free day di Banda Aceh, 13 Oktober 2019 lalu. (al amin/rakyat aceh) Perbesar

Tari Guel, satu dari 34 karya budaya Provinsi Aceh yang diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Penampilan penari saat car free day di Banda Aceh, 13 Oktober 2019 lalu. (al amin/rakyat aceh)

BANDA ACEH (RA) – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Jamaluddin mengatakan hingga saat ini sudah 34 karya budaya di provinsi setempat diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.

“Alhamdulillah pada tahun 2019 Aceh kembali menerima empat pengakuan warisan tak benda Indonesia yakni memek kuliner khas dari pulau Simeulue, Gutel kuliner khas Aceh Tengah dan Tari Sining dari etnis Gayo di Aceh Tengah serta Silat Pelintau dari Kabupaten Aceh Tamiang,” katanya di Banda Aceh, Sabtu (30/11) malam.

Di sela-sela pertunjukan drama kolosal dan malam Anugerah Seni Warisan Budaya Tak Benda 2019 yang berlangsung di Taman Budaya, Banda Aceh, Jamal menjelaskan pengakuan warisan budaya tak benda Indonesia merupakan kebanggaan bagi rakyat Aceh.

“Warisan budaya tak benda adalah praktik, representatif, ekspresi, pengetahuan atau ketrampilan serta instrumen, objek , artefak dan ruang budaya yang diaggap merupakan kekayaan yang patut dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya suatu daerah.

Ia mengatakan warisan budaya tak benda adalah bukti bahwa Aceh sejak zaman dahulu merupakan masyarakat yang memiliki nilai dan filosopi yang tinggi dan luhur.

“Aceh yang terdiri dari berbagai etnis merupakan salah satu kekuatan atau kelebihan yang menjadi bekal menuju Aceh Hebat,” katanya dalam kegiatan yang turut dihadiri Anggota DPR Aceh, T Irwan Djohan.

Jamaluddin mengatakan Pemerintah Aceh akan menerima masukan dan usulan serta akan terlibat secara aktif untuk memperjuangkan warisan budaya tak benda yang ada di kabupaten/kota di Aceh.

“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat baik tua dan muda serta kaum intelektual untuk menjaga dan terus mengembangkan warinsa ini sehingga ia hidup dalam wujud masa kini, baik secara presentatif maupun representatif.

Dalam kegiatan tersebut juga menyajikan pertunjukan drama kolosal serta menyuguhkan kuliner khas Simeulue yakni Memek dan makanan Gutel yang berasal dari Kabupaten Aceh Tengah serta turut dihibur oleh Tangke Band.

Pementasan drama kolosal teatrikal bertemakan “Rekonsiliasi Hati” yang merupakan hasil kerja kreatif Komunitas Ceudah Hatee berkolaborasi dengan mustika art entertainment serta seniman lainnya menceritakan peradaban Aceh tempo dulu hingga masa sekarang. (ant/min)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Kabid SDM PON XXI Aceh Jelaskan Mekanisme Rekrutmen dan Honor Peserta PON XXI Aceh – Sumut

10 September 2024 - 22:00 WIB

Disdik Aceh Salurkan Gaji P3K Tahap I Pengangkatan April 2024

10 September 2024 - 21:18 WIB

Nurul Akmal Ungkap Masih Belum Ingin Pensiun dari Angkat Besi

10 September 2024 - 20:52 WIB

Kuliner Sate Apaleh Geurugok Cabang Banda Aceh Dukung PON XXI

10 September 2024 - 16:42 WIB

Hari Terakhir Pendaftaran CPNS 2024, ini 10 Instansi Pusat yang Masih Sepi Peminat

10 September 2024 - 14:59 WIB

PON XXI Dihelat, Shalat tetap tak Boleh Lewat

10 September 2024 - 00:06 WIB

Trending di UTAMA