Menu

Mode Gelap
Pemda Simeulue Resmi Aktifkan Jabatan Dua Pejabat Sebanyak 34 tahanan dari Gaza utara dibebaskan dengan tanda penyiksaan Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Alami Kecelakaan Kerja di Malaysia, Haji Uma Bersama PPAM dan BP3MI Aceh Fasilitasi Pemulangan Warga Bireuen Wali Nanggroe Beri Gelar Kehormatan kepada Pemerintah Federasi Rusia dan Provinsi Tatarstan

NASIONAL · 2 Dec 2019 23:16 WIB ·

Pemerintah Aceh Gelar FGD bersama Kementrian Terkait Penguatan Perdamaian


 Pemerintah Aceh Gelar FGD bersama Kementrian Terkait Penguatan Perdamaian Perbesar

JAKARTA (RA) –  Pemerintah Aceh melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Sinergisasi penguatan Perdamaian Aceh dan Agenda Pembangunan Nasional”, di Swisbel Hotel Jakarta, Senin (2/12/2019).

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam hal ini diwakili oleh Darmansyah sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan, SDM dan Kerjasama, mengatakan, FGD ini bertujuan untuk membangun sinergi dan kaloborasi terkait implementasi UUPA dan kelangsungan perdamaian.

Kemudian ia juga menjelaskan, bahwa Penguatan perdamaian berkelanjutan termasuk salah satu isu strategis yang mendukung pencapaian visi dan misi pemerintah aceh tahun 2017-2022

“Hal tersebut merupakan kewajiban Pemerintah Aceh sebagai perwakilan Pemerintah Pusat, siapapun yang menjadi pemimpin pasti menjadikan perdamaian Aceh ini sebagai entry point bagi keberlanjutan pembangunan,” terangnya.

Selaku ketua BRA, Tgk. Muhammad Yunus menjelaskan dalam sambutannya tentang sejarah terbentuknya BRA serta berbagai persoalan utama yang masih butuh perhatian bersama.

“BRA ialah Badan yang dibentuk pasca perdamaian antara Pemerintah Repuplik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka ditunjuk untuk melaksanakan program dan kegiatan Reintegrasi dan usaha Penguatan Perdamaian Aceh” kata Tgk. Yunus.

“Kami mengharapkan agar kita semua mempunyai kesamaan persepsi untuk merawat damai Aceh dan berkaloborasi sehingga proses program Penguatan Perdamaian Aceh yang telah diamanahkan bisa tercapai”, tutupnya.

Hadir sebagai Narasumber utama sekaligus membuka FGD ini Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN), Dr. Sofyan Djalil. Selaku tokoh yang juga terlibat dalam proses MoU Helsinki, ia sangat mendukung upaya sinergisasi dna kaloborasi menyelesaikan program reintegrasi.

“Perdamaian akan terus berkelanjutan jika perekonomian meningkat dan maslah sosial dapat diselesaikan. Menciptakan Iklim investasi yang kondusif, Persoalan penataan tata kelola dalam setiap pengambilan keputusan berkelanjutan, serta Behaviour dalam sebuah komunitas harus ditingkatkan” kata pak Sofyan.

Selain melibatkan tokoh-tokoh Aceh, jajaran SKPA terkait dan anggota DPR-RI asal Aceh yaitu Nasir Jamil, Rafli, dan Ibu Ilija Saudin Jamal, serta hadir juga dua anggota DPD asal Aceh yaitu Fadhil Rahmi dan Abdullah Puteh, Serta tokoh nasional Farhan Hamid.

Selain dari unsur tersebut juga FGD ini turut dihadiri oleh jajaran kementrian terkait yakni dari perwakilan Kementrian Dalam Negeri, kementrian sosial, kemenlu, watannas, kemenkopolhukam, kemenkoperekonomian, kementerian pertanian dan kementerian keuangan dan Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta. (ra)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Prabowo Tegaskan PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah: Kita Tetap Lindungi Rakyat Kecil

7 December 2024 - 06:38 WIB

Dekfad Center Sesalkan Sikap Pj Gubernur Aceh

6 December 2024 - 18:13 WIB

Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden

6 December 2024 - 15:01 WIB

Prabowo Sebut Muhammadiyah Berhasil Mendidik dan Membesarkan Kader

4 December 2024 - 16:35 WIB

Sambut Prabowo di NTT, Warga Kupang Optimistis dengan Program Makan Bergizi Gratis

4 December 2024 - 08:34 WIB

TNI Ikut Kebijakan Negara Soal Wacana Perubahan Struktur Polri

2 December 2024 - 19:17 WIB

Trending di NASIONAL