Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

EKBIS · 22 Dec 2019 13:51 WIB ·

Vaper Indonesia Sumbang Rp700 Miliar ke Kas Negara


 Pertemuan Vaper Aceh dan Sumatera Utara di Medan, membahas dan menyanggah kabar miring bahaya penggunaan rokok elektrik, Sabtu (21/12). (for rakyat aceh) Perbesar

Pertemuan Vaper Aceh dan Sumatera Utara di Medan, membahas dan menyanggah kabar miring bahaya penggunaan rokok elektrik, Sabtu (21/12). (for rakyat aceh)

MEDAN (RA) – Komunitas Vapers atau penikmat rokok elektrik menggelar pertemuan bertajuk North Sumatera-Aceh Vape Awareness 2019 di Kudeta Jalan Hangtuah, Kota Medan, Sabtu (21/12) malam.

Dalam pertemuan ini, mereka ingin membuktikan kalau mengonsumsi rokok elektrik tidak lebih bahaya dari rokok tembakau. Pengguna vape malah semakin meningkat di kalangan generasi milineal saat ini.

“Untuk jumlah pengguna, kita belum memiliki data yang pasti. Meski begitu, jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahunnya dan berdasarkan data dari tingkat pembelian vape itu mencapai 2 juta-an,” ungkap Sekretaris Asosiasi Vaper Indonesia (AVI), Akbar Yasin, saat gelaran North Sumatera-Aceh Vape Awerness 2019, kepada sejumlah awak Media.

Didampingi Ketua Humas DPP Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Romedhal Aquino dan Kabid Perekrutan Organisasi APVI Garindra Kartasasmita, Yasin mengatakan, sebagian besar dari para Vaper tersebut, merupakan para perokok.

“Sebagian besar Vaper adalah para perokok dan itu usia produktif yang sudah beralih,” jelasnya

Disinggung soal wacana pelarangan rokok elektrik, Akbar meminta Pemerintah untuk mengkaji ulang pelarangan itu.

“Sebab, jika dilarang bukan hanya vaper yang dirugikan tetapi juga para perokok karena tidak memiliki alternatif pengganti rokok, karena mereka ingin sehat,”tandasnya.

Dari beberapa studi, Vape justeru malah lebih baik dari pada perokok dimana paru-paru mereka menjadi seperti mereka yang tidak perokok.

Dari sisi industri, hingga November 2019, cukai industri vape (rokok elektrik) di Tanah Air sumbang Rp700 Miliar lebih untuk kas negara.

Disinggung soal berita miring soal vape, Garin dan Romedhal secara tegas menyebutkan bahwa sejak bekembangnya vape di Indonesia yakni sejak 2013 lalu hingga saat ini vaper sebutan bagi pengguna vape masih aman mengkonsumsi rokok elektrik tersebut.

Untuk itu, melalui kegiatan North Sumatera-Aceh Vape Awerness 2019 yang diselenggarakan di Medan bertujuan untuk meredam berita-berita miring bahwa vape berbahaya bagi kesehatan.

“Justru berdasarkan hasil rontgen yang dilakukan pengguna vape itu aman sama seperti orang yang tidak merokok,” jelasnya. (ril/adi)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Berbagi Kebahagiaan Ramadan, PT Solusi Bangun Andalas Santuni Anak Yatim

28 March 2024 - 19:44 WIB

Epson Indonesia Sajikan Bukber Spektakuler, Sinergi Bersama Media dan Hikmah Ramadan

28 March 2024 - 13:45 WIB

Tips Berkendara Aman Saat Bulan Puasa

28 March 2024 - 13:15 WIB

Ramadan Penuh Makna, The Reiz Suites, Artotel Curated Medan Bagikan Sembako Ke Beberapa Rumah Tahfidz Dan Panti Asuhan

28 March 2024 - 11:38 WIB

Telkomsel Berbagi Harapan dan Perkuat Semangat Kebersamaan

28 March 2024 - 00:01 WIB

PLN UID Aceh Siap Mendukung PON XXI Aceh – Sumut 2024

27 March 2024 - 17:13 WIB

Trending di EKBIS