Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

METROPOLIS · 5 Jan 2020 07:08 WIB ·

TGB Lantik Pengurus IKAT Aceh


 TGB Lantik Pengurus IKAT Aceh Perbesar

BANDA ACEH –  Pengurus Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh dikukuhkan oleh TGB. Dr. Muhammad Zainul Majdi, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Ahad (5/1/2020).

Dalam kata sambutannya, TGB menyampaikan diantaranya, pesan kuat para Grand Syaikh al Azhar as Syarif yang terus diulang-ulang adalah para alumni wajib membangun islam yang moderat yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tempat dia berada.

Pernah, Grand Syaikh Ahmad Al-Thayeb ditanyakan metode dakwah agar islam tidak ada lagi islamphobia di Inggris.

Syaikhul Azhar menjawab, jika model dakwah Anda, jangankan orang Inggris, saya saja takut. Artinya Anda tidak menyesuaikan diri dengan pakaian dan tidak berbaur dengan masyarakat (red.eksklusif).

“Karena pakaian itu sunnah al ‘adah bukan sunnah ibadah, jadi jangan menjadi asing di tengah masyarakat yg didakwahi.” Urai Tuan Guru Bajang.

Berdakwah dengan Islam moderasi/wasatiyyah sekarang sudah menjadi sebuah keniscayaan.

Seperti di Aceh dengan keistimewaannya, tidak mesti sama dengan NTB, Jawa dan daerah lainnya.

Walaupun dengan warna dan corak yang berbeda-beda masih bisa disesuaikan dengan daerah dan kekhususan-nya.

Karena Islam tidak hadir di ruang hampa, Rasulullah SAW dalam tahapan tidak pernah menyisihkan diri umat dan kaumnya .

“Oleh karena itu warga IKAT tidak mencurahkan dari sisi kita yang didapat dari masyaikh kita di al Azhar atau Timur Tengah lainya. Namun harus paham sosiologi, adat, tradisi min anfusihiim (mereka sendiri) ya didakwahi.” Harap TGB mantan Gubernur NTB.

Jika masih mungkin disesuaikan dengan syariat, lanjutkan, jika kurang tepat diluruskan dan jika tidak mungkin, maka dihilangkan.

“Dan yang paling penting dalam berdakwah hilangkan kata-kata negatif, dengan menuding kita hidup di zaman yang rusak dan sebagainya. Padahal yang rusak itu orangnya termasuk da’i bukan zaman.” Harap TGB. (ra)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Bank Aceh Layani Penukaran Uang Menjelang Idul Fitri 1445 H

28 March 2024 - 21:36 WIB

Berbagi Kebahagiaan Ramadan, PT Solusi Bangun Andalas Santuni Anak Yatim

28 March 2024 - 19:44 WIB

Kapendam IM Silaturrahmi ke Harian Rakyat Aceh dan PWI

28 March 2024 - 17:45 WIB

Pemuda Aceh Reformasi Minta Pj Gubernur Aceh segera Lantik Kepala BPKS Definitif

28 March 2024 - 15:10 WIB

166 Siswa MA Aceh Besar Diterima Kuliah Lewat Jalur Prestasi

28 March 2024 - 13:51 WIB

Tingkatkan Keamanan, Kemenkumham Aceh Rssmikan Blok Hunian Maximum Security di Lapas Banda Aceh

27 March 2024 - 05:03 WIB

Trending di METROPOLIS