LHOKSEUMAWE (RA) – DPC Lembaga Anti Narkotika (LAN) Lhokseumawe, memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1441 Hijriah. Kegiatan itu juga sekaligus memperingati Ulang Tahun Lembaga Anti Narkotika Nasional ke- II, Ahad (12/1).
Acara berlangsung di halaman TK Alfirdaus yang berdekatan SMAN 2 Lhokseumawe, di kawasan Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
Turut dihadiri Muspida Lhokseumawe, Kadisporapar dan Kadis Syariat Islam Pendidikan Dayah mewakili Walikota Lhokseumawe serta undangan lainnya. Kegiatan diisi dengan menyantuni anak yatim, tausyiah maulid disampaikan oleh Ustadz Al Fajri Syahabuddin dan makan kenduri maulid bersama.
Ketua DPC LAN Lhokseumawe, Miswar dalam kesempatan itu mengatakan, selama keberadaan LAN di Lhokseumawe pihaknya hanya bisa melakukan sosialisasi tentang bahaya penggunaan narkotika.
Sedangkan, untuk menangkap dan memenjarakan orang pihaknya tidak ada kewenangan. Namun, LAN akan terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Lhokseumawe sebagai generasi penerus.
“Selama ini hampir setiap hari kita mendengarkan di media-media, kita baca di koran, media online dan kita nonton di televisi sebagian besar yang ditangkap narkoba diluar adalah anak Aceh,”ungkap Miswar yang juga menjabat sebagai Asisten III Setdako Lhokseumawe. Baik itu yang ditangkap di Sumatera Utara, Batam, Jakarta, Jogja dan lainnya.
Sebutnya, sungguh sangat disayangkan sebagai negeri yang dikenal serambi mekkah di Aceh, tapi ada masyarakat yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan tuntunan Alquran dan hadist.
“Perlu kita kerjasama dengan seluruh komponen masyarakat, kita tidak bisa bayangkan 10 dan 20 tahun kedepan, Aceh akan bagaimana,”ujarnya.
Apalagi, saat ini data terakhir yang direlis oleh Dispora Aceh tercatat 75 ribu masyarakat yang harus direhab karena narkoba.
Menurut dia, setiap hari akan bertambah dan karena orang mengkonsumsi narkoba itu tidak ada istilah bisa sembuh total. “Paling-paling hanya sekedar pulih dan ketika setelah direhabilitasi tapi tidak diawasi dan tidak dilakukan pendampingan bisa saja kembali ke nakroba, sudah banyak contoh kita lihat selama ini,”katanya.
Untuk itu, lanjut dia, kedepan Lembaga Anti Narkotika akan dibentuk hingga ke gampong-gampong di empat kecamatan di Lhokseumawe. “Jadi setiap gampong harus ada LAN yang direkrut dari kalangan pemuda untuk menjadi pencegah narkoba,”pintanya. (arm/msi)