class="post-template-default single single-post postid-25236 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Alumni Teknik Unimal Santuni Anak Yatim dan Bukber KNPI Gandapura Sukses Gelar Ramadhan In Love Selama 7 Tahun Berturut-turut Gila! Harga Tiket Jakarta – Aceh Tembus Rp15 Juta, Ghufran: Tambah Penerbangan, Bukan Naikkan Harga! OPM Bantai Enam Guru dan Tenaga Kesehatan di Yahukimo, Semua Dibakar Hidup-hidup, Jenazah Belum Bisa Dievakuasi Aktivis Lingkungan Minta DLHK Subulussalam Terbuka Hasil Monitoring dan Pengelolaan Lingkungan PMKS PT. MSB II

INTERNASIONAL · 16 Jan 2020 09:36 WIB ·

Taiwan Bersikap Keras ke Tiongkok, Minta Kedaulatan Mereka Dihargai


 Taiwan Bersikap Keras ke Tiongkok, Minta Kedaulatan Mereka Dihargai Perbesar

Harianrakyataceh.com – Presiden Taiwan Tsai Ing-wen kembali menunjukkan sikap keras terhadap Tiongkok. Tsai menuturkan bahwa Presiden Xi Jinping dan sekutunya mesti sadar tidak akan bisa mengakuisisi pulau tersebut. Tsai meminta Partai Komunis segera membuka jalan damai dan menghargai kedaulatan pemerintah Taiwan.

Dalam wawancara dengan BBC, Tsai menegaskan bahwa Tiongkok daratan seharusnya menunjukkan hormat kepada Taiwan. Sebab, Taiwan sudah berkali-kali menegaskan penolakan terhadap proposal untuk kembali menjadi bagian Republik Rakyat Tiongkok.

”Kami tak perlu deklarasi sebagai negara independen. Sebab, kenyataannya begitu selama 70 tahun terakhir,” tegas politikus 63 tahun tersebut.

Sejarah demokrasi Taiwan dimulai saat Partai Kuomintang kalah dalam perang sipil dan terpaksa melarikan diri. Partai nasionalis itu pun menduduki Pulau Taiwan dan menjadi penguasa secara diktator. Namun, kekuasaan Kuomintang hilang pada 1980 dan Taiwan berubah menjadi salah satu negara demokrasi termaju di Asia. ”Kami punya identitas dan bangsa sendiri. Kami layak mendapatkan respek dari Tiongkok,” tutur Tsai.

Tentara Taiwan berpose dengan tank CM-11 dalam latihan di markas militer Kaohsiung, Taiwan, Rabu (15/1) (Sam Yeh / AFP)

Beberapa tahun terakhir, proposal One China dari Xi Jinping sebenarnya mulai menuai dukungan masyarakat Taiwan. Han Kuo-yu, kandidat presiden dari Kuomintang, menggunakan sentimen tersebut untuk menumbangkan Tsai dan partai. Namun, pada akhirnya, Han kalah dalam pemilu awal tahun ini.

Tsai menyatakan, intimidasi Tiongkok dan krisis Hongkong-lah yang menjadi faktor penentu. Dua hal itu mengingatkan masyarakat bahwa mengikatkan diri dengan daratan utama adalah berbahaya.

”Meski menghadapi tekanan (untuk melakukan deklarasi kemerdekaan, Red), saya masih mempertahankan status quo. Itu adalah kebijakan kami untuk sahabat kami di Tiongkok,” ujarnya.

Meski begitu, dia menegaskan bahwa Taiwan siap menghadapi semua skenario. Jika suatu saat Tiongkok memutuskan melakukan agresi, dia menambahkan bahwa Taiwan tidak akan pasrah. ”Menginvasi Taiwan bakal membuat Tiongkok rugi banyak,” tandasnya.

Editor : Edy Pramana

Reporter : (bil/c14/sof)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Lebih dari 400 warga Gaza tewas akibat serangan besar-besaran Israel

19 March 2025 - 14:55 WIB

Sekjen Partai Aceh Abu Razak Wafat di Mekkah, Dimakamkan di Tanah Suci

19 March 2025 - 11:48 WIB

Israel bunuh 150 lebih warga Palestina di Gaza sejak gencatan senjata

16 March 2025 - 15:19 WIB

Perang Kembali Mengguncang Suriah usai Runtuhnya Rezim Assad, Situasi Makin Memanas?

12 March 2025 - 14:44 WIB

PM Prancis: Kisruh Zelenskyy-Trump pertanda aliansi Barat terpecah

4 March 2025 - 15:42 WIB

Epson “”Level Up”” Dengan Karyawan 10.000 Orang di 2 Pabrik Optimis Tumbuh di 2025.

22 February 2025 - 14:24 WIB

Trending di EKBIS