Nelayan Hanyut dan Puluhan Warga Dievakuasi
SIMEULUE (RA) – Badai kencang menerjang wilayah administrasi Kabupaten Simeulue, Selasa (28/1), menenggelamkan satu unit bagan ikan dan menghanyutkan sejumlah nelayan.
Puluhan warga pulau Simeulue Cut, salah satu pulau terdepan NKRI, terpaksa dievakuasi dari salah satu pulau terdepan NKRI itu, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Bagan ikan tenggelam dihantam badai, pada saat itu sedang beroperasi di kawasan perairan laut Kecamatan Simeulue Timur itu. Fenomena ala mini menghanyutkan Syahril (45) yang kemudian ditemukan oleh kapal ikan nelayan asal Meulaboh, Kabupaten, Aceh Barat.
Syahril kemudian diserahkan kepada kepada Syahrial nelayan asal Kolok, Kuta Batu, Kecamatan Simeulue Timur, yang kebetulan berpapasan di lautan sekitar pukul 14:00 WIB, Rabu (29/1).
“Saya sedang memancing di daerah perairan laut Labuhan Bajau, Teupah Selatan. Sekitar satu jam perjalanan ?dari daratan Labuhan Bajau, arah ke pulau Lasia.
Ada kapal ikan nelayan dari Meulaboh, lalu meminta bantu untuk mengantar pak Syahril, rupanya dia sedang dicari oleh SAR, lalu saya telepon orang SAR,” kata Syahrial.
Sebelumnya Syahril dilaporkan hilang ke Pos Basarnas ?Simeulue, dilanjutkan upaya pencarian tim SAR Gabungan, hingga mencapai perairan Pulau Banyak Aceh Singkil.
Terkait telah ditemukan nelayan tersebut dibenarkan Liza Irwansyah, Koodinator Pos (Korpos) Basarnas Simeulue, kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (29/1).
“Laporan kita terima kemarin, kemudian operasi pencarian kita gelar hingga mencapai perairan laut pulau banyak, dengan melibatkan unsur TNI AL. TNI AD. Polri. BPBD. Satgas SAR dan masyarakat. Korban ditemukan oleh nelayan lainnya dengan kondisi selamat dan lemah. Dia telah kita serahkan kepada pihak keluarganya. Operasi pencarian resmi kita tutup,” katanya.
Sedangkan empat nelayan lainnya warga Kecamatan Teupah Barat, Afriyal (44), Samsul Bahri (36), Mansari (50) dan Gimin (35), juga berjuang dalam badai dan hanyut bersama perahunya. Mereka berhasil pulang selamat, selamat setelah badai reda yang tiba di daratan pulau Simeulue, Rabu (29/1).
Hal itu dijelaskan Misrahudin, Camat Teupah Barat kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (29/1). “Alhamdulillah, 4 nelayan kita sudah kembali dengan selamat. Mereka sedang memancing dilaut dan kemudian dihantam badai kemarin, sehingga hanyut, karena tidak kunjung pulang sesuai jadwal maka sempat kita cari bersama masyarakat,” katanya.
Sementara sebanyak 26 warga Kecamatan Simeulue Cut, juga terjebak di pulau Simeulue Cut salah satu pulau terdepan NKRI, dievakuasi tim TNI AL. Pemerintah Kecamatan dan warga setempat, setelah badai reda.
Hal itu dijelaskan Komanda Pos TNI AL Simeulue Tengah, Peltu Heriyanto, kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu (29/1). “Sudah kita evakuasi puluhan warga yang terjebak di pulau terdepan NKRI. Mereka tidak bisa menyeberang lagi karena ada badai, setelah badai reda dan cuaca aman, langsung kita evakuasi semalam,” katanya.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue merilis kondisi cuaca ekstrim? yang disertai badai, yang terjadi pada, Selasa (28/1), pukul 14.30 WIB dengan kecepatan angin 9.3 kilometer per jam, yang menyebabkan nelayan hanyut dan warga terjebak di pulau terdepan NKRI?. (ahi/min)
Puluhan warga Kecamatan Simeulue Cut yang merupapakan daerah terdepan NKRI, dievakuasi tim TNI AL untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari cuaca ekstrim melanda daerah tersebut. (ahmadi/rakyat aceh)