TAKENGON (RA) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon menyiapkan ruang isolasi untuk mengantisipasi jika Virus Corona tersebar di Negeri berhawa sejuk itu.
“Tidak tertutup kemungkinan Aceh Tengah akan tiba virus tersebut, karena mobilitas masyarakat keluar masuk di dataran tinggi Tanoh Gayo cukup tinggi,” kata dr. Hardi Yanis Sp.PD melalui saluran telepon, Kamis (30/1).
Disampaikan Hardi ruang isolasi berada dilantai 2 dekat dengan ruangan paru, ruangan tersebut sengaja dikosongkan. Meski masyarakat berasumsi lain terhadap ruangan tersebut.
“Ada ruangan kosong kenapa tidak digunakan, ini asumsi masyarakat, ruangan tersebut khusus untuk penangan virus, jika ditemukan, pasien akan ditangani di ruang isolasi, namun saat ini untuk Aceh Tengah belum ditemukan kasus tersebut,” terang Hardiyanis.
Lanjutnya lagi, selain bersiap dalam menangani virus Corona di Kabupaten Aceh Tengah, turut dibarengi dengan surat perintah dari Pusat ke Provinsi dan dari Provinsi ke pihak Rumah Sakit, untuk meminta cek list data kesiapan mengahadapi virus Corona.
“Sebenarnya RSUD Datu Beru Takengon bukan hanya bersiap menangani virus Corona, rumah sakit ini telah siap menangani beragam jenis virus lainya,” terang Direktur Rumah sakit Tipe Paripurna.
Hardi mengajak warga tetap waspada terhadap virus Corona, bila ada yang baru pulang dari Luar Negeri, terutama dari China dan merasa kurang sehat dengan gejala demam, batuk dan sesak nafas segera periksakan diri ke RSUD Datu Beru.
Terkait dengan hal senada, Romadani sebagai Presiden Mahasiswa STAIN Gajah Putih Takengon menyarankan kepulangan Fiqhi haruslah dilakukan karantina secara medis.
“Iya kami mendengar bahwa satu masyarakat Aceh Tengah akan pulang dari China, kami berharap demi kebaikan kita bersama agar virus corona yang sangat berbahaya itu tidak menyebar di tanah Gayo” ungkap Roma
Selanjutnya Romadani menambahkan untuk menyambut kepulangan Fiqhi Pemerintah Daerah sudah menyiapkan dokter ahli menangani virus tersebut.
Walaupun di badara nanti sudah dilakukan scanner terhadap Fiqhi. Ada baiknya pemerintah menyediakan Doktor ahli untuk mengecek Fiqhi dan dalam posisi yang benar-benar aman,” tutur Roma. (jur/min)