Menu

Mode Gelap
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Gagal Melesat ke Posisi 2 Aiyub Abbas Percayakan Estafet Bangun Pidie Jaya Pada Said Mulyadi Kasus Dugaan Penyiraman Cabai di Aceh Barat Berakhir Damai Belum Penuhi Janji, Masyarakat Desa Karieng Kecewa Kepada Kajari Bireuen Ramai Kombatan GAM di Aceh Barat Condong Mendukung Hakam-Ayi 

METROPOLIS · 3 Feb 2020 23:37 WIB ·

Masa Test CPNS Listrik Haram Mati


 Masa Test CPNS Listrik Haram Mati Perbesar

BANDA ACEH (RA) – Sebagian besar wilayah Aceh kembali terganggu dengan padamnya listrik akibat gangguan sistem transmisi 150 KV di antara Binjai dan Pangkalan Berandan, Sumatera Utara, Senin (3/1). Akibatnya listrik harus hidup-mati beberapa kali.

Kondisi ini tentu kembali meresahkan masyarakat Aceh. Apalagi ini sedang masuk masa tahapan test SKD CPNS di sebagian kabupaten dan kota di Aceh termasuk CPNS yang di kementerian.

Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh Tuanku Muhammad menyebutkan bahwa kondisi ini tidak bisa terus-terusan terjadi di Aceh. PLN harus mampu memastikan lancarnya listrik di Aceh terutama di Kota Banda Aceh yang aktivitas kegiatannya sangat padat.

Selain itu, PLN juga harus memahami dengan baik kapan-kapan saja kebutuhan listrik itu sangat krusial seperti saat test CPNS dan ujian nasional di sekolah.

“Kita sangat menyayangkan harus terjadi kerusakan listrik dan pemadaman di saat test CPNS hari ini. Meskipun sebagian tempat sudah mempersiapkan diri dengan kondisi jika sewaktu-waktu mati listrik namun tetap saja akan mengganggu psikologi peserta test CPNS yang sedang berkonsentrasi menjawab soal SKD CPNS. Jangan sampai banyak peserta CPNS Aceh yang tidak lulus salah satu akibatnya karena terganggu listrik yang padam. Ini haram terjadi di Aceh” Kata Tuanku.

Selain itu, Tuanku Muhammad juga meminta dan mendorong agar pemerintah Indonesia mau membangun dan mengembangkan kemandirian listrik di Aceh. Selama ini jalur listrik Aceh masih bergantung pada Sumatera Utara.

“Kebutuhan listrik di Aceh yang masih bergantung pada Sumatera Utara harus segera dibenahi. Pemerintahan Indonesia melalui Kementerian BUMN dan PLN harus memutus ketergantungan ini. Sehingga pemadaman listrik yang sering terjadi di Aceh bisa terkurangi.” Ucap Tuanku.

Saat ini beban puncak daya listrik di Aceh sebesar 500 mega watt. Daya tersebut berasal dari PLTU Nagan sebesar 200 mega watt, dari Arun 200 mega watt. Sehingga untuk memenuhi kekurangannya Aceh harus impor dari Sumatera Utara 100 mega watt melalui jalur transmisi 150 dan 75 dari Pangkalan Susu ke Arun, Sigli lalu ke Banda Aceh.

Herannya, di Aceh sering mati lampu sedangkan di Sumut jarang mati lampu. Padahal bahan bakar pembangkit listrik di Sumut menggunakan bahan bakar gas yang dipasok dari Aceh. (Ra)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pemkab Aceh Besar Gelar Aksi Satu Jam Pungut Sampah di Kawasan KIA Ladong

12 October 2024 - 18:15 WIB

Isi Tausiah di Sabang, Ini Pesan Penting Ketua Majelis Syura Dewan Dakwah Aceh Tentang Memilih Pemimpinan

12 October 2024 - 10:51 WIB

Dua Pekerja SKK Migas Raih Anugerah Satyalencana Wira Karya

11 October 2024 - 20:13 WIB

Penguatan Moderasi Beragama PKMB UIN Ar-Raniry Kunjungi Sejumlah Instansi Penting

10 October 2024 - 19:35 WIB

Himadirga USK Gelar Seminar Jurnalistik Olahraga

10 October 2024 - 19:05 WIB

Rakernis Ditlantas Polda Aceh Tahun 2024 Lahirkan Perjanjian Kinerja Polantas Wujudkan Kamseltibcarlantase

10 October 2024 - 18:59 WIB

Trending di METROPOLIS