class="wp-singular post-template-default single single-post postid-25710 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Dirlantas Polda Aceh: Kasus Lakalantas di Aceh Paling Menonjol  Kalahkan Incumbent, Fadhli Terpilih Sebagai Keuchik Gampong Cot Puuk Bareskrim Polri Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Tidak Ada Unsur Pidana Penyelidikan Dihentikan Kemenag Bireuen Luncurkan Forum BERLIAN Kadinkes Aceh Utara Sidak Puskesmas Matangkuli

METROPOLIS · 3 Feb 2020 23:37 WIB ·

Masa Test CPNS Listrik Haram Mati


 Masa Test CPNS Listrik Haram Mati Perbesar

BANDA ACEH (RA) – Sebagian besar wilayah Aceh kembali terganggu dengan padamnya listrik akibat gangguan sistem transmisi 150 KV di antara Binjai dan Pangkalan Berandan, Sumatera Utara, Senin (3/1). Akibatnya listrik harus hidup-mati beberapa kali.

Kondisi ini tentu kembali meresahkan masyarakat Aceh. Apalagi ini sedang masuk masa tahapan test SKD CPNS di sebagian kabupaten dan kota di Aceh termasuk CPNS yang di kementerian.

Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh Tuanku Muhammad menyebutkan bahwa kondisi ini tidak bisa terus-terusan terjadi di Aceh. PLN harus mampu memastikan lancarnya listrik di Aceh terutama di Kota Banda Aceh yang aktivitas kegiatannya sangat padat.

Selain itu, PLN juga harus memahami dengan baik kapan-kapan saja kebutuhan listrik itu sangat krusial seperti saat test CPNS dan ujian nasional di sekolah.

“Kita sangat menyayangkan harus terjadi kerusakan listrik dan pemadaman di saat test CPNS hari ini. Meskipun sebagian tempat sudah mempersiapkan diri dengan kondisi jika sewaktu-waktu mati listrik namun tetap saja akan mengganggu psikologi peserta test CPNS yang sedang berkonsentrasi menjawab soal SKD CPNS. Jangan sampai banyak peserta CPNS Aceh yang tidak lulus salah satu akibatnya karena terganggu listrik yang padam. Ini haram terjadi di Aceh” Kata Tuanku.

Selain itu, Tuanku Muhammad juga meminta dan mendorong agar pemerintah Indonesia mau membangun dan mengembangkan kemandirian listrik di Aceh. Selama ini jalur listrik Aceh masih bergantung pada Sumatera Utara.

“Kebutuhan listrik di Aceh yang masih bergantung pada Sumatera Utara harus segera dibenahi. Pemerintahan Indonesia melalui Kementerian BUMN dan PLN harus memutus ketergantungan ini. Sehingga pemadaman listrik yang sering terjadi di Aceh bisa terkurangi.” Ucap Tuanku.

Saat ini beban puncak daya listrik di Aceh sebesar 500 mega watt. Daya tersebut berasal dari PLTU Nagan sebesar 200 mega watt, dari Arun 200 mega watt. Sehingga untuk memenuhi kekurangannya Aceh harus impor dari Sumatera Utara 100 mega watt melalui jalur transmisi 150 dan 75 dari Pangkalan Susu ke Arun, Sigli lalu ke Banda Aceh.

Herannya, di Aceh sering mati lampu sedangkan di Sumut jarang mati lampu. Padahal bahan bakar pembangkit listrik di Sumut menggunakan bahan bakar gas yang dipasok dari Aceh. (Ra)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

KPIA Siap Advokasi Pelaku Usaha Warkop

22 May 2025 - 16:01 WIB

DPRA Dorong Perlindungan Hukum untuk UMKM Warkop Aceh Terkait Somasi Penayangan Nobar

22 May 2025 - 15:01 WIB

“Srikandi Goes to Campus”: PLN Edukasi Keselamatan Listrik, Kepedulian Lingkungan, dan Dorong Generasi Muda Temukan Passion Sejak Dini

22 May 2025 - 13:53 WIB

PWI Pulihkan Keanggotaan Muhammad Saleh Erlizar Rusli: Kembali ke Rumah, Setelah 10 Tahun Mencari Keadilan

22 May 2025 - 11:01 WIB

Safran Disekap dan Disiksa di Kamboja, Haji Uma Bertindak

21 May 2025 - 08:25 WIB

Abiya Kuta Krueng Terpilih sebagai Ketua Umum PB HUDA Sisa Masa Jabatan Periode 2024-2029

20 May 2025 - 15:59 WIB

Trending di METROPOLIS