class="post-template-default single single-post postid-25960 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Keuchik Gampong Bireuen Meunasah Capa Belanjakan Puluhan Anak Yatim Pakaian untuk Lebaran Kabar STNK Kendaraan Mati 2 Tahun Bakal Disita Ternyata Hoax Pemkab Pidie Jaya Terima Laba Rp 2,5 Miliar dari Bank Aceh Korem 011 Lilawangsa Peringati Nuzulul Quran 1446 Hijriah Peringatan Nuzulul Qur’an, Pemuda Pemudi Gampong Balai Gelar Festival Islami

UTAMA · 10 Feb 2020 10:26 WIB ·

Gampong Siem Sentra Kerajinan Tenun Aceh


 Gampong Siem Sentra Kerajinan Tenun Aceh Perbesar

ACEH BESAR (RA) – Gampong Siem, di Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, dikenal sebagai sentra produksi kerajinan tenun Aceh. Di desa itu, secara turun temurun kemampuan menenun diwariskan kepada generasi penerus.

Adalah Dahlia, salah satu penenun di Gampong Siem. Ia merupakan anak dari almarhumah ibunya, yakni Maryamu Ali, atau akrab disapa Nyak Mu.

Nyak Mu merupakan salah seorang penenun tersohor dari Desa Siem. Ia pernah menerima penghargaan UPAKARTI dari Presiden Soeharto pada tahun 1992, sebagai pengrajin yang berdedikasi tinggi melakukan berbagai upaya yang sangat luar biasa dalam pengembangan industri kecil dan menengah serta membuka lapangan kerja.

“Almarhum Nyak Mu juga sudah pernah diundang ke istana negara,” kata Dahlia.

Dahlia mengatakan, kerajinan tenun Aceh itu mulai digeluti Nyak Mu sejak tahun 1973. Saat itu, para pengrajin dari berbagai kabupaten kota di Aceh juga datang belajar kepada ibunya. Tenun Nyak Mu pun mulai tersohor baik ke tingkat nasional maupun internasional.

Namun, saat konflik Aceh mendera antara tahun 1999 – 2004, produksi kerajinan tenun Nyak Mu sedikit melamban. Sebab, Desa Siem merupakan salah satu basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selain konflik, musibah tsunami juga menjadi alasan produksi tenun Nyak Mu mulai menurun.

“Ibu meninggal tahun 2009 lalu, dua tahun setelahnya kami mencoba memulai kembali usaha kerajinan tenun Aceh ini,” ujar Dahlia.

Dahlia mengaku sangat berterimakasih dan mengapresiasi bantuan Bank Indonesia untuk para pengrajin di desanya itu. Ia berharap, pemerintah juga bisa terus membantu para pengrajin, baik membina maupun memasarkan barang produksi.

“Selama 10 hari ke depan, saya dipercayakan oleh Bank Indonesia untuk melatih para pengrajin baru yang menerima bantuan tersebut,” kata Dahlia. (Ra)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Kabar STNK Kendaraan Mati 2 Tahun Bakal Disita Ternyata Hoax

18 March 2025 - 16:57 WIB

Plt Sekda: Keunggulan Sejarah dan Budaya Peluang Kembangkan Wisata Halal di Aceh

18 March 2025 - 16:06 WIB

PCO Diskusikan Dampak Multiganda 130 Hari Kerja KMP dengan Wartawan Istana

18 March 2025 - 15:55 WIB

Keuchik di Aceh Ajukan Judicial Review UUPA ke MK

18 March 2025 - 15:31 WIB

Wakapolda Aceh Hadiri Rapat Forkopimda Bersama Bupati dan Wali Kota

17 March 2025 - 16:50 WIB

Anggota Komisi VI DPRA Minta Komdigi Pasang Jaringan Internet BAKTI di Aceh Selatan

17 March 2025 - 16:42 WIB

Trending di UTAMA