Menu

Mode Gelap
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Gagal Melesat ke Posisi 2 Aiyub Abbas Percayakan Estafet Bangun Pidie Jaya Pada Said Mulyadi Kasus Dugaan Penyiraman Cabai di Aceh Barat Berakhir Damai Belum Penuhi Janji, Masyarakat Desa Karieng Kecewa Kepada Kajari Bireuen Ramai Kombatan GAM di Aceh Barat Condong Mendukung Hakam-Ayi 

METROPOLIS · 10 Feb 2020 07:38 WIB ·

Salma Anak Gajah Korban Jerat, Mati


 Gajah Salma saat ditemukan pada Juni 2019. (Dok BKSDA Aceh) Perbesar

Gajah Salma saat ditemukan pada Juni 2019. (Dok BKSDA Aceh)

BANDA ACEH (RA) – Salma, anak gajah yang ditemukan Juni 2019 lalu terluka parah akibat jeratan, telah mati setelah delapan bulan dalam perawatan di CRU Serbajadi Aceh Timur, Jumat (7/2) lalu.

“Kondisi kesehatan anak gajah yang diberi nama Salma semakin menurun sejak Desember 2019 lalu,” kata Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, S.Hut, kepada wartawan Ahad (9/2).

Disampaikan Agus Arianto penurunan kondisi ini disebabkan Gajah Salma mengalami kelemahan dimana nafsu makannya tidak stabil (bahkan terlihat menurun).

Diungkapkan, sejak Salma dievakuasi dari lokasi jerat sampai menjelang kematiannya tidak terlihat selincah dan seagresif gajah bayi lainnya meskipun beberapa perlakuan khusus diberikan untuk mengatasi tingkat stresnya yang berhubungan dengan immunitas/ antibodinya.

Selanjutnya nafsu makannya juga tidak meningkat secara signifikan bahkan sangat rendah sekali (terutama asupan hijauan dan buah-buahan), sehingga harus diimbangi dengan pemberian suplement berupa kacang hijau yang dimasak dengan pulut, beras, santan, dan sedikit gula merah dan setelah masak dicampur dengan susu soya/ lembu.

Tim medis sudah beberapa kali melakukan pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui perkembangan kondisi fisiologi.

Setiap dilakukan pengulangan pemeriksaan sampel darah dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu hanya anemia dan hipoproteinemia saja yang terlihat rendah dan diberikan treatment (vitamin untuk merangsang pembentukan sel darah dan infus asam amino), namun kondisinya tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

“Hasil pemeriksaan darah, Salma menderita anemia dan hipoproteinemia yang terlihat rendah dan telah diberikan vitamin untuk merangsang pembentukan sel darah dan infus asam amino, namun kondisinya tidak menunjukkan perubahan yang signifikan,” katanya lagi.

Seperti diketahui pada 19 Juni 2019, BKSDA Aceh Salma dengan kondisi terluka parah akibat terjerat di kawasan pedalaman hutan Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur. Penemuan Salma berkat laporan masyarakat. proses pencarian lokasi jerat tersebut menghabiskan waktu dua hari. (ril/min)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Agusni AH Diangkat Jadi Ketua KIP Aceh Gantikan Saiful

13 October 2024 - 00:53 WIB

KPJ Healthcare Alternatif Mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Malaysia

12 October 2024 - 22:50 WIB

Pemkab Aceh Besar Gelar Aksi Satu Jam Pungut Sampah di Kawasan KIA Ladong

12 October 2024 - 18:15 WIB

Isi Tausiah di Sabang, Ini Pesan Penting Ketua Majelis Syura Dewan Dakwah Aceh Tentang Memilih Pemimpinan

12 October 2024 - 10:51 WIB

Dua Pekerja SKK Migas Raih Anugerah Satyalencana Wira Karya

11 October 2024 - 20:13 WIB

Penguatan Moderasi Beragama PKMB UIN Ar-Raniry Kunjungi Sejumlah Instansi Penting

10 October 2024 - 19:35 WIB

Trending di METROPOLIS