Sejauh ini Wira terus berupaya semaksimal mungkin terhadap sosial kultural di Aceh. Selama hampir dua minggu di Banda Aceh, ia mengaku tidak menemui kendala apapun.
Menariknya, rasa kekeluargaan yang tinggi menjadi nilai plus tersendiri Persiraja di mata Wira. “Ya enak-enak aja, nyaman-nyaman aja, kekeluargaannya bagus juga,” sebutnya.
Selama tinggal di mess Persiraja, Wira mengaku menikmati betul keseharian, seperti shalat berjamaah yang kerap dilakukan sama-sama. Atau, sebahagian besar punggawa Laskar Rencong melaksanakan salat di Masjid Oman, Lampriet.
Kebetulan jaraknya berdekatan dengan mess Persiraja. “Yang terasa berbeda di sini, agamanya. Di sini kalau salat jamaah, sama. Rohaninya bagus,” tuturnya.
Di luar itu semua, yang membuatnya tenang dan merasakan nuansa rohani lebih tenang. Pemain yang sekampung dengan Luis Irsandi itu mengaku tidak punya target pribadi yang muluk-muluk.
Fokusnya hanya satu, ingin berbuat lebih di Persiraja andai dirinya diberikan kepercayaan. “Targetnya apa ya, ya ingin berbuat lebih aja lah di tim yang baru, kalau masuk,” tutup Wira. (icm/rif)