SIMEULUE (RA) – Tahun ini, pembangunan fasilitas jalan umum di Kabupaten Simeulue, dengan menerapkan program lama, yang dimulai dari ujung jalan, untuk menghindari potensi tingkat kerusakan jalan saat dilintasi kenderaan bertonase besar.
Sistem mulai dari titik terjauh dilaksanakan pembangunan jalan umum itu, mengikuti program lama yang dilaksanakan pada masa priode Pemerintahan Bupati Riswan NS dan Wabup Hasrul Edyar, sehingga pola dan sistim itu kembali diadopsi oleh Bupati Erly Hasym dan Wabup Hj Afridawati.
Sepanjang lebih dari tiga kilometer jalan ruas Provinsi, dengan anggaran Rp 12,8 Miliar sumber anggaran Dana Otonomi Khusus Aceh (Doka) ?tahun 2019, sedang dalam pelaksanaan pekerjaan oleh rekanan PT Intan Meutueh Jaya dan diperkirakan Februari 2020 telah tuntas di aspal yang melintasi Desa Amabaan, Kecamatan Simeulue Barat.
Firdaus Beureueh, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Simeulue, kepada Harian Rakyat Aceh, Selasa (11/2), mengatakan, pola pembangunan jalan yang mulai dari yang terjauh, ini untuk menghindari supaya tidak hancur dan menyelamatkan jalan yang telah diaspal. Seperti pekerjaan pembangunan jalan aspal di ruas jalan Provinsi yang sedang dalam pelaksanaan. Sistim ini mengikuti program pada masa pak Bupati Metro.
Dia menambahkan, realisasi pelaksanaan kegiatan tersebut telah pada posisi 54 persen, serta juga membantah adanya tudingan fiktif realisasi pekerjaan diruas jalan Provinsi itu.
Sebab ruas jalan Nasreuhe – Lewak – Sibigo merupakan kewenangan Provinsi Aceh, yang melintasi tiga Kecamatan, yakni dari Kecamatan Salang (Nasreuhe), Kecamatan Alafan (Lewak) dan Kecamatan Simeulue Barat (Sibigo).
“Untuk ruas jalan dari Simpang Batu Ragi hingga mencapai simpang Desa Babulmakmur, Kecamatan Simeulue Barat, telah diaspal sepanjang sekitar 5 kilometer.
Dari ujung jalan aspal tersebut hingga mencapai simpang Patriot sepanjang 14 kilometer, dan kemudian sepanjang 8 kilometer dari simpang Patrot hingga mencapai desa Amabaan, dengan kondisi fisik jalan masih dalam bentuk pengerasan,” jelasnya.
Di ruas jalan itu, tingkat kepadatan penduduk masih sangat jarang sehingga dipusatkan pengaspalan jalan di desa Amabaan.
“Tidak ada yang fiktif, masih dalam ruas jalan yang sama pekerjaan itu, dan setelah dari hulu yakni Amabaan akan berlanjut pengasalan jalan secara bertahap ke hilir hingga mencapai ujung aspal Batu Ragi,” imbuhnya.
Selain ruas jalan Provinsi yang dituding fiktif itu, juga Firdaus Beureueh merincinkan ruas jalan milik Kabupaten, sepanjang 2,6 kilometer, juga sedang dalam pelaksanaan oleh rekanan CV Puga Mandiri, yang bersumber dari anggaran DAK tahun 2019, senilai Rp 7,2 miliar,di Desa Miteum, Kecamatan Simeulue Barat dan akan dilapisi aspal pada bulan ini. (ahi/rus).