class="post-template-default single single-post postid-26353 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Alumni Unimal Bukber di  Masjid Kampus Sulthan Malikussaleh ASN Kemenag Aceh Diminta Sukseskan Asta Protas 227 Km Rusak Berat, Ruas Jalan Umum di Pulau Simeulue Media Inggris Jagokan Australia Bekuk Timnas Indonesia Hanyut di Sungai Indrapuri, Dua Balita Ditemukan Tak Bernyawa

NASIONAL · 24 Feb 2020 10:58 WIB ·

Dihapus Dari Negara Berkembang Oleh AS, Ini Tanggapan Menteri PPN


 Dihapus Dari Negara Berkembang Oleh AS, Ini Tanggapan Menteri PPN Perbesar

Harianrakyataceh.com – Amerika Serikat (AS) secara resmi mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang pada 10 Februari lalu. Hal ini dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump geram dengan negara yang mengaku negara berkembang dan mendapat keuntungan dari aturan dagang AS. Salah satunya terkait aturan minimum subsidi produk ekspor.

Menanggapi hal itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menuturkan, penghapusan Indonesia sebagai negara berkembang merupakan hal yang menguntungkan. Akan tetapi, ia tidak menjelaskan hal itu secara rinci.

“Ya kalau kita naik kelas kan pasti menguntungkan,” terangnya di kantornya, Jakarta, Senin (24/2).

Suharso pun menerangkan, alasan Indonesia dianggap sebagai negara maju oleh AS, salah satunya adalah pendapatan Indonesia. Saat ini pendapatan Indonesia per kapita telah melebihi angka USD 4.000 per tahun.

“Kita naik kelas, kenapa kita naik kelas karena kita sekarang sudah masuk di upper middle income, jadi kita sudah di atas USD 4.000-an per kapita,” tambahnya.

Ia pun paham, akan ada dampak terhadap Indonesia setelah AS memutuskan hal itu. Salah satunya, tidak lagi ada pemberian insentif dalam kerja sama dagang dengan Indonesia.

“Biasanya fasilitas-fasilitas seperti pinjaman itu sudah tidak bisa lagi murah, tapi juga tidak terlalu mahal karena kita masih ditengah. Kemudian tidak mungkin cara-cara bernegosiasi dalam hal-hal kerja sama di bidang ekonomi dan pembiayaan kita kan diberlakukan seperti negara-negara maju,” tutur dia.

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Saifan Zaking

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pemerintah Ingin Wadah “Tray” Makan Bergizi Gratis Buatan Industri Lokal

20 March 2025 - 14:44 WIB

Mengenal dan Prediksi Harga Dogecoin

20 March 2025 - 04:27 WIB

Sawah Aceh Masuk Dalam Perlindungan Pemerintah

19 March 2025 - 14:46 WIB

Bangun Banda Aceh Kreatif, Illiza Sowan ke Kementerian Ekraf

19 March 2025 - 06:36 WIB

Kabar STNK Kendaraan Mati 2 Tahun Bakal Disita Ternyata Hoax

18 March 2025 - 16:57 WIB

Kemlu Pulangkan 554 WNI Terduga Korban TPPO Online Scam dari Myanmar

18 March 2025 - 14:25 WIB

Trending di NASIONAL