Harianrakyataceh.com – Pasca banjir yang melanda wilayah Jabodetabek sejak Selasa (25/2), belasan ribu warga terpaksa harus mengungsi. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Rabu (26/2) pukul 11.00 WIB, pengungsi yang tercatat sebanyak 19.901 jiwa, atau 5.954 KK.
“Pusdalop BNPB mencatat lebih dari 19 ribu warga Jabodetabek mengungsi akibat banjir beberapa waktu lalu,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo.
Jumlah tersebut tersebar di 214 kelurahan dan desa seluruh Jabodetabek. Jumlah wilayah terdampak tertinggi terjadi di Jakarta Timur. Mereka mengungsi di 89 titik pos pengungsi.
Pusdalops BNPB mengidentifikasi 11 kabupaten dan kota Jabodetabek terdampak, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangeran Selatan dan Kabupaten Karawang.
“Banjir yang terjadi di wilayah tersebut berdampak pada 74.452 jiwa atau 22.405 KK,” imbuh Agus.
Dengan rincian Kabupaten Karawang 43.840 jiwa (14.376 KK), Jakata Timur 24.676 jiwa (6.131 KK), Kota Tangerang 2.574 jiwa (982 KK), Kota Tangerang Selatan 2.380 jiwa (14.376 KK), Jakata Utara 888 jiwa (255 KK) dan Jakarta Barat 94 jiwa (16 KK).
Ketinggian air di wilayah terdampak masih beragam. Bersikiar antara 5-100 cm. “Terkait dengan jumlah korban meninggal dunia dan hilang, Pusdalops BNPB mencatat korban jiwa 5 orang dan hilang 3 orang,” pungkas Agus.
Korban meninggal terdiri dari, Kota Bekasi 1 orang, Jakarta Timur 1, Jakarta Barat 1 dan Kota Tangerang Selatan 1, sedangkan hilang Kota Bekasi 2 dan Tangsel 1. Tim gabungan di wilayah Kota Bekasi masih terus mencari korban hilang tersebut.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Sabik Aji Taufa