Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

UTAMA · 3 Mar 2020 07:00 WIB ·

Covid-19 Positif Masuk ke Indonesia


 Ketua IDI Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman Perbesar

Ketua IDI Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman

IDI Aceh : Tetap Tenang dan Jaga Kebersihan

Quote : Ketua IDI Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman
“IDI wilayah Aceh akan sekuat tenaga dan kemampuan mengawal penyebaran Covid-19 di Aceh,”

BANDA ACEH (RA) – Presiden Indonesia, Jokowi mengumumkan, Indonesia dua warga Depok, ibu dan dan anak, positif terjangkit Covid-19 atau lebih dikenal dengan virus corona.

Terkait ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, mengimbau kepada masyarakat Aceh untuk tidak panic dan tetap bersikap tenang.

“IDI wilayah Aceh akan sekuat tenaga dan kemampuan mengawal penyebaran Covid-19 di Aceh,” tutur Ketua IDI Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT di kantor setempat saat melakukan jumpa pers, Senin (2/3).

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat Aceh untuk melakukan upaya pencegahan, dengan cara sebagai berikut, cuci tangan selama 20 detik menggunakan hand sanitizer yang setidaknya mengandung 60 persen alkohol, jika air atau sabut tidak ada.

Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci. Sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.

“Apabila anda mengalami gejala seperti flu, gunakan masker medis, tetap tinggal di rumah, atau segera ke fasilitas kesehatan yang sesuai, hindari banyak melakukan aktivitas di luar,” tuturnya.

Bagi yang sedang mengalami batuk maupun bersin, dianjurkan menutup hidung dengan tisu. Setelah itu, tisu tidak dibuang begitu saja, tetapi dibuat pada tempatnya. Kemudian, bersihkan disinfeksi secara rutin pada permukaan dan benda yang sering disentuh. Untuk yang bersalaman, dianjurkan tidak menyentuh tangan.

Pihaknya juga mengingatkan untuk melihat perkembangan Covid-19 dengan atau melalui pemberitaan yang benar, tidak terjebak hoax. Dengan demikian, masyarakat satu sisi tetap waspada, namun di sisi lain juga meminimalisir kepanikan yang tak perlu. Terakhir, hindari keramaian jika tidak diperlukan.

Kebobolan Warga Jepang Terjangkit Corona
Sementara Presiden mengklaim sejak awal pemerintah serius dan sangat ketat mengikuti protokol kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berkaitan dengan virus Korona.

Bahkan pemerintah bekerja sama dengan perwakilan WHO di Jakarta. Ketika ada kasus itu di Wuhan, Hubei Tiongkok, pemerintah juga mempersiapkan mengevakuasi 238 WNI.

“Kita lakukan dengan prosedur protokol yang ketat ke Natuna. Setelah 14 hari kita cek hasilnya negatif dan kita kembalikan ke masyarakat,” jelasnya dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin (2/3).

Di kesempatan yang sama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan, kedua warga yang terinfeksi virus Corona sudah menjalani proses isolasi. Ibu dan anak itu akan melewati tahap pengobatan.

“(Dirawat) di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, di Ruang Khusus, yang tidak terkontak dengan yang lain,” kata Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Menurut Terawan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan di rumah ibu dan anak tersebut. Bahkan, rumah itu sudah diisolasi oleh pihak berwajib. “Terkenanya di Jakarta, (rumahnya) daerah Depok,” kata Terawan.

Terawan sendiri mengaku awal mendeteksi penyakit itu sejak Minggu (1/3) kemarin. Tim, kata Terawan, mendapat informasi dari berita dan melakukan pemeriksaan.

Terawan menyesalkan lolosnya WNA asal Jepang yang positif virus Korona bisa masuk ke Indonesia. Dia menduga, warga negara Jepang itu bisa lolos thermal scanner di bandara karena sebelumnya sudah meminum obat.

“Saat itu dia tanpa keluhan atau tanpa gejala atau minum obat. Tapi kalo dia minum obat flu atau obat batuk nggak akan terdeteksi dia. Karena keluhan itu hilang semua,” kata Terawan.

Mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto ini menduga, warga negara asal Jepang ini bisa lolos pemeriksaan di bandara karena telah meminum obat.

Dia tidak terdeteksi positif virus Korona. “Menurut saya dia pasti minum obat karena ketahuan setelah dia di Malaysia,” ucap Terawan.

Untuk diketahui, dua warga Depok Jawa Barat yang positif virus Korona usai bersentuhan dengan warga negara asal Jepang. Salah satu pasien terjangkit virus Korona karena melakukan dansa dengan warga Jepang pada 14 Februari 2020 lalu. (icm/jpg/min)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Operasi Ketupat Seulawah 2024 Berhasil Turunkan Angka Kecelakaan

16 April 2024 - 17:08 WIB

Serangan ke Israel Berlanjut, Kali Ini Giliran Hizbullah

16 April 2024 - 15:19 WIB

Pembangunan Tol Trans Sumatera Tol Sigli – Langsa Masuk Pengusahaan Tahap III

16 April 2024 - 14:37 WIB

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Perang Dunia III

14 April 2024 - 14:40 WIB

Dirlantas Polda Aceh Imbau Pengguna Jalan Tol Siapkan Saldo yang Cukup

12 April 2024 - 11:25 WIB

Hari Kedua Idulfitri, 1.157 Kendaraan Pemudik Gunakan Tol Sibanceh

11 April 2024 - 16:21 WIB

Trending di UTAMA