BANDA ACEH (RA) – Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh, menyiapkan tujuh dokter ahli paru-paru UNTUK penanganan medis pasien suspect virus corona (Covid-19) di Provinsi Aceh.
“Kalau Covid-19, dokter yang terlibat garda terdepan adalah dokter ahli paru-paru. Kita punya tujuh orang spesialis paru-paru, konsultan, yang memang masuk dalam tim inti untuk menangani virus corona,” kata Direktur RS Zainoel Abidin Azharuddin di Banda Aceh, Rabu.
Selain itu pihak RS Zainoel Abidin juga menyiagakan dokter penunjang yakni ahli radiologi guna melakukan rontgen paru-paru pasien, ahli dokter patologi klinik, serta ahli mikrobiologi yang akan lakukan swab tenggorokan pasien.
“Hasil swab akan dikirim ke Jakarta (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) untuk diperiksa positif (Covid-19) atau tidak,” katanya.
Ia mengatakan hingga sekarang di Indonesia hanya dua orang warga Depok Jawa Barat yang telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19 oleh Badan Litbangkes tersebut berdasarkan pemeriksaan hasil swab.
“Tapi misalnya pasien diantar ke kita swabnya belum terbukti positif, masih suspect, itu visa saja dia hanya flu biasa. Tetapi kalau ada riwayat pulang dari luar negeri, agar semua merasa aman, itu kita observasi selama dua minggu,” katanya.
Terkait terbatasnya kamar pasien, Azhar tidak merasa khawatir. Jika nanti korban virus corona banyak yang dirujuk ke RSUZA, maka pihaknya akan melakukan penanganan lapangan. “Kita selalu berfikir A, B, C, dan D. Mulai dari pemerintah pusat hingga daerah tetap siaga satu,” ungkap dia.
Dikatakan semua pihak tidak boleh panik dalam menghadapi virus Corona. Sebaliknya, terus ditingkatkan kesiagaan meski belum ada warga Aceh yang terjangkit. “Tidak boleh panik. Kalau ada kasus, kita tangani sesuai standar kita buat, baik alat proteksi diri hingga petugas,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, setiap pasien virus Corona yang dirujuk ke rumah sakit tetap akan mendapat perawatan secara baik. Azharuddin meminta pasien tidak perlu memikirkan biaya perawatan karena sudah ditanggung BPJS.
Di bagian akhir pembicaraan, Azhar mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan jangan berpergian jauh kalau tida perlu. Selain itu, hindari orang-orang yang sedang mengalami flu, batuk, dan pilek, serta tidak mengunjungi orang sakit.
Selanjutnya, selalu jaga kebersihan tangan karena biasanya tangan sering bersentuhan dengan yang lain.
Kesiapan menghadapi virus corona juga dilakukan RSUD dr Fauziah Bireuen dengan membentuk tim untuk penanggulangan dan pencegahan penyebaran covid-19.
Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani M. Kes kepada awak media mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bireuen sudah mengadakan rapat koordinasi yang diikuti seluruh kepala Puskesmas, para camat, Dinas Sosial, RSUD Bireuen, guna membahas langkah pencegahan virus corona.
“Tim penanggulangan sudah di bentuk, dan diketuai oleh dr Syahril Sp.P, seorang dokter spesialis paru. Semua pihak diharapkan terlibat dalam usaha pencegahan ini,” ujar Amir Addadi.
Amir Addani mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatannya, menjaga ketahanan tubuh, makan buah yang banyak dan jaga kondisi agar cukup cairan tubuh.
“Saya berharap agar adanya pemantauan dan pengawasan warga atau tamu pendatang yang baru saja kembali dari luar negeri, yang negaranya terpapar virus corona. Ini juga sebagai antisipasi penyebaran virus corona di Kabupaten Bireuen,” jelasnya. (ant/mag-84/min)