BANDA ACEH (RA) – Mencegah menyebarnya virus covid-19 (corona), Dinas Perhubungan Aceh, sosialisasi pencegahan virus kepada para penumpang angkutan massal umum bus Trans Kutaraja, Kamis (5/3).
Selain sosialisasi kepada penumpang, petugas juga menyemprot cairan antiseptik atau antiseptik beberapa bagian di dalam angkutan massal yang kerap dipakai penumpang.
Para pramugara bus membersihkan bagian bus yang sering disentuh oleh penumpang terutama pegangan gantung dan railing besi di pintu masuk/ keluar bus.
“Kita membersihkan setiap bagian yang diperkirakan disentuh oleh petugas dan penumpang. Ini dilakukan terus sesuai arahan dari pimpinan,” ujar Hilman Abdillah, Petugas Dinas Perhubungan Aceh.
Pembersihan dilakukan dua kali sehari, pada saat siang hari dan sore hari. Diharapkan semoga masyarakat tetap tenang dan nyaman menggunakan transportasi umum bus Trans Koetaradja.
Hilman menuturkan, angkutan Trans Kutaraja memang menjadi salah satu armada yang cukup diperhatikan. Apalagi, mayoritas penumpang adalah mereka yang naik melalui pintu kedatangan seperti Bandara SIM, terminal dan pelabuhan.
“Dengan menyemprot tempat-tempat yang sering dipegang penumpang. Kita antisipasi virus corona menular lewat sentuhan,” tuturnya.
Dia mengatakan, virus corona bisa menular melalui sentuhan seseorang yang terpapar. Oleh karena itu, penyemprotan antiseptik tersebut menjadi salah satu cara untuk mencegahnya. Pihaknya hari ini menyiapkan satu botol cairan disinfektan untuk satu armada Trans Kutaraja.
“Ini untuk satu bus satu botol, kalau habis akan kami stok ulang. Sejak kemarin mulai disosialisasikan. Namun, gerakan ini belum diketahui akan berlangsung sampai kapan, sesuai arahan pimpinan,” katanya.
Polres Sabang Operasi Pasar Penimbunan Masker
Sementara itu di Sabang, Polres Sabang melakukan pemantauan atau operasi disejumlah pasar dan toko.
“Tujuan operasi ini adalah untuk mencegah terjadinya masker (penutup mulut),” kata Kapolres Sabang AKBP Muhammadun SH yang turut di dampingi Wakapolres Sabang, Kompol Muhammad Wali kepada awak media, Rabu (4/3).
Disebutkan, pelaksanaan operasi pasar dilakukan pada sejumlah toko grosir di sepanjang jalan Perdagangan pusat Kota Sabang dan tempat lainnya.
Dimana dalam operasi pasar tersebut diingatkan pengusaha atau para pedagang Sembako supaya dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok dengan tidak mencari keuntungan dibalik berkembangnya wabah Virus Corona.
Sementara menurut pengakuan pekerja Apotek 17 Farma di jalan O Surapari Yoga, pihaknya mengaku sudah habis stok masker beberapa hari lalu dan sudah melakukan order ke Banda Aceh, namun sampai sekarang belum juga dikabulkan permintaannya, ungkap Yoga.
Demikian juga keterangan dari pekerja penjaga Apotek Raihan Farma di jalan Cut Mutia Raty, menurut dia masker yang tersesedia selama ini sudah habis terjual dan pihaknya telah meminta ke agen di Banda Aceh, akan tetapi masker di Kota Banda Aceh juga tidak ada stoknya. Bahkan, harga masker naik mencapai seratus persen dari Rp.1.000 menjadi Rp 2.000.
“Tadi pagi kami masih ada persediaan masker tetapi sudah habis terjual, untuk harganya sendiri naik seratus persen dari Rp.1000 kini naik menjadi Rp.2.000,” sebut Raty. (han/min)