BANDA ACEH (RA) – Ketua dan Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh masa bakti 2019-2024 dikukuhkan di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (6/3). Pengukuhan dilakukan Ketua Umum DWP Pusat, Erni Guntarti Tjahjo Kumolo.
Adapun Ketua DWP Aceh yang baru dikukuhkan yaitu Safrida Yuliani yang merupakan istri Sekda Aceh, Taqwallah. Safrida dilantik menggantikan Syamsiarni Dermawan selaku Ketua DWP Aceh periode sebelumnya.
Prosesi pengukuhan disaksikan Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh yang juga Pembina DWP Aceh, Dyah Erti Idawati.
Dharma Wanita adalah sebuah organisasi yang beranggotakan istri aparatur sipil negara (ASN). Tujuan utama dari pendirian Dharma Wanita adalah meningkatkan kualitas sumber daya anggota keluarga ASN untuk mencapai kesejahteraan nasional.
Pembina DWP Aceh, Dyah Erti Idawati, dalam sambutannya mengatakan ada tiga hal yang perlu dilakukan bersama dalam meningkatkan peran Dharma Wanita Persatuan Aceh.
Ketiga hal tersebut yaitu, pertama, Dharma Wanita Persatuan Aceh harus dapatmeningkatkan peran yang lebih konstruktif bagi paraanggotanya.Kedua, Dharma Wanita Persatuan Aceh harus dapatberkontribusi dalam melindungi, memberdayakan danmemajukan perempuan di daerah ini.
“Dan ketiga peran Dharma Wanita Persatuan Aceh dalampembangunan secara menyeluruh, baik dalam mendukung program bidang kesejahteraan danpendidikan keluarga, serta bidang lainnya yangdianggap bersentuhan dengan perempuan dan
keluarga,” ujar Dyah.
Menurut Dyah, ketiga hal itu dapat dijalankan dengan memulainya dari keluarga besar ASN yang ada di Aceh. Dengan jumlah ASN di Aceh yang cukup banyak, diyakini betapa besarnya daya dorong untuk pemberdayaan perempuan dan keluarga di daerah Aceh.
“Kami sebagai pengurus Tim Penggerak PKK Aceh siap bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Aceh dalam menjalankan program pembinaan keluarga, kesehatan keluarga dan juga pemberdayaan perempuan,” kata Dyah.
Sementara, Sekda Aceh Taqwallah dalam sambutannya juga berharap kepengurusan yang baru ini mampu membawa Dharma Wanita Persatuan Aceh menjadi perekat semangat persaudaraan di lingkungan keluarga besar ASN Pemerintah Aceh, sekaligus sebagai mitra kerja Pemerintah dalam mendukung program pembangunan daerah.
Taqwallah menyebut Dharma Wanita Persatuan memiliki peran penting dalam membantu sistem pemerintahan, sebab organisasi ini mempunyai ruang khusus untuk menjalankan program-program yang tidak mampu disentuh Pemerintah.
“Peran signifikan Dharma Wanita Persatuan ini, salah satunya dapat kita lihat dalam hal memperkuat silaturrahmi antar keluarga pegawai negeri sipil. Terbuka pula peluang bagi Dharma Wanita Persatuan untuk terlibat dalam program pemberdayaan perempuan,” ujar Taqwallah. (ra)