LANGSA (RA) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kota Langsa, seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) berprestasi tahun 2020, untuk jenjang Taman Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di aula Convention Hall Vitra Tirta Raya Langsa, Rabu (11/3).
Ketua panitia seleksi PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa, Sudarto, S.Pd menyampaikan, seleksi PTK tahunan ini diikuti oleh 49 orang peserta, terdiri dari pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, tenaga kepustakaan dan tenaga administrasi sekolah.
“49 orang peserta yang telah mendaftarkan diri dan siap untuk mengajukan diri sebagai yang berprestasi dibidangnya ini masing-masing, untuk kategori Pengawas 5 orang, Kepala Sekolah 14 orang, Guru 28 orang, Pustakawan 3 orang dan tenaga adminsitasi kependidikan 1 orang,” terang Sudarto.
Disebutkan, dari total peserta yang ikut seleksi, nantinya sebanyak 10 orang berprestasi tingkat Kota Langsa dengan masing-masing bidangnya akan dikirim ke Banda Aceh untuk mengikuti seleksi PTK berprestasi tingkat provinsi.
10 orang dimaksud masing-masing juara pertama berprestasi kategori Pengawas tingkat SD dan SMP, Kepala Sekolah tingkat TK, SD dan SMP, Guru tingkat TK, SD dan SMP, Kepustakaan dan tenaga administrasi kependidikan.
Sementara itu Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Langsa, Suhartini, M.Pd dalam arahannya saat membuka seleksi PTK berprestasi dimaksud mengatakan, bahwa prestasi ini merupakan jenjang karir yang sangat tinggi bagi seorang pengawas, kepala sekolah, guru, kepustakaan dan tenaga adminsitrasi kependidikan.
“Karenanya, ketika bapak/ibu sudah memilih untuk mendaftarkan diri sebagai peserta dalam ajang seleksi pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi. Maka harus diikuti dengan komitmen yang kuat bahwa bapak/ibu sudah siap dan layak menjadi sosok berprestasi,” sebut Suhartini.
Dijelaskannya, bahwa seseorang yang dikatakan berprestasi, maka dia memiliki komitmen dan dedikasi tinggi untuk memajukan pendidikan.
Karennaya, harus selalu berfikir apa yang bisa dilakukan untuk pendidikan, lembaga pendidikan, juga untuk kehidupannya yang terbaik sebagai pendidik dan kependidikan.
“Bahkan sertifikat juara sebagai guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi, selain sebagai penunjang karir pribadi, juga bermnafaat bagi lembaga kerja dalam upaya akreditasi,” sebut Suhartini seraya berpesan kepada peserta untuk memersiapkan diri dengan sebaik mungkin. (dai/slm)
