TAKENGON (RA) – Sejumlah istri anggota DPRK Aceh Tengah berbagi di ruang jiwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon. Istri anggota Dewan itu memberikan keperluan sehari-hari pasien penderita Skizofrenia (gangguan jiwa-red) tersebut.
Tampak hadir dalam kegiatan bakti sosial itu, istri Ketua DPRK Arwin Mega, istri anggota DPRK Mukhlis, istri Samsuddin, istri Jihar Firdaus dan istri Januar Efendi.
Kepala ruangan, Farida Eriani SKep mengatakan, pasien gangguan jiwa diruangan itu berjumlah 22 orang, terdiri dari 14 laki-laki dan 8 perempuan. jumlah tersebut berasal dari 14 Kecamatan yang ada di Aceh Tengah.
Menurutnya, kendala yang dihadapi adalah, setelah pihak keluarga mengantar pasien ke ruang jiwa enggan untuk menjenguk. Padahal kata dia, kehadiran keluarga sangat berpengaruh atas kesembuhannya.
“Ini kendala, setelah diperkenankan pulang, keluarga terkadang tidak ada yang mau menjemput, padahal sangat besar peluang sembuh jika dirumah dirawat dengan baik,” kata Farida, Selasa (17/3).
Lain itu, ia berharap kepada istri anggota DPRK Aceh Tengah itu, jika diluar ada makanan berlebih, pihaknya siap menampung untuk kebutuhan pasien gangguan jiwa.
“Artinya, bukan disini tidak ada makanan, kita harus memahami, mereka (pasien gangguan jiwa-red) sangat membutuhkan, daripada makanan itu dibuang lebih baik antar kesini,” ajak Farida untuk masyarakat yang ingin berbagi dengan pasien.
Rombongan istri dewan itu dipimpin langsung oleh istri Ketua DPRK Aceh Tengah, Juniara Fitriani, ia terharu saat menyampaikan maksud kedatanganya keruang jiwa itu.
“Kami pikir disini sudah banyak yang memberikan uluran tangan, ternyata sangat sedikit, selanjutnya akan kami sampaikan ke Ketua DPRK Aceh Tengah tentang kondisi disini,” kata Juniarti dengan nada lirih.
Tak hanya diruang jiwa saja, sebelumnya istri anggota DPRK Aceh Tengah itu pernah bakti sosial ke panti jompo dan panti asuhan. Untuk perlengkapanya kumpulan istri DPRK itu patungan secara pribadi untuk bantuan yang akan disalurkan.
“Masih banyak yang membutuhkan uluran tangan kita, jika punya baju, jilbab, mari berbagi untuk sesama, mudah mudahan bantuan sandang pangan ini bermanfaat untuk pasien gangguan jiwa,” tutup Juniara Fitriani. (jur/bai)