BANDA ACEH (RA) – Pemko Banda Aceh mulai menerapkan proses belajar mengajar siswa dari rumah secara online (daring), setelah diterbitkan instruksi meliburkan aktivitas di sekolah guna mencegah penyebaran virus corona (covid-19).
“Kota Banda Aceh sesuai dengan edaran walikota bahwa anak-anak sekolah tidak lagi belajar di sekolah, tetapi belajar secara online di rumah masing-masing,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh Saminan di Banda Aceh, Rabu.
Dia menjelaskan sekolah dibbawah kewenangan pemerintah kota seperti taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP) mulai mengikuti proses belajar secara daring.
Kata dia, terdapat dua metode pembelajaran yang dilakukan siswa yakni melalui website sekolah dan whatsapp grup.
Meskipun semua sekolah di Banda Aceh telah memiliki website, namun belum semua memiliki kemampuan belajar mengajar melalui website.
Ia menjelaskan, orang tua murid dapat membuka website masing-masing sekolah tersebut untuk memilih kelas atau guru yang mengajar anaknya. Kemudian proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan materi yang telah disediakan di halaman website tersebut.
Sedangkan sekolah yang belum mampu menerapkan belajar mengajar melalui website, maka menggunakan whatsapp grup dengan cara mengirim video materi pembelajaran, selanjutnya orang tua memperlihatkannya kepada anaknya untuk belajar.
“Guru akan memberitahukan orang tuanya berdasarkan kelas masing-masing, mengirim video materi pembelajaran ke dalam grup whatsapp, dikerjakan murid, kemudian orang tua juga melaporkan kembali yang telah dikerjakan oleh anaknya melalui online juga,” katanya.
Disamping itu, kata dia, Disdikbud Banda Aceh juga sedang melakukan penguatan kompetensi pembelajaran e-learning guru SD dan SMP di Banda Aceh, bekerja sama dengan FKIP Universitas Syiah Kuala.
Menurut dia, tidak semua guru sekolah di Banda Aceh mampu melakukan metode pembelajaran secara daring, sehingga mereka harus memberikan training of trainer (ToT) untuk puluhan guru, guna mengajarkan kepada guru-guru di sekolahnya tentang sistem belajar online.
“Mereka setelah siap mengikuti ToT akan mengunjungi sekolah di Banda Aceh yang hari ini belum mampu menerapkan secara baik sistem pembelajaran online,” katanya. (ant/bai)