SIGLI (RA) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, Mahfuddin Ismail mengingatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie, agar memperhatikan harga sembilan kebuhutan pokok (Sembako) mulai melambung di pasaran pasca menghangatnya kasus virus Corona.
“Kita sah sah saja berusaha keras untuk pencegahan virus corona yang tidak berujung itu, tapi yang terpenting juga harus kita pikirkan masalah Sembako mulai naik menjelang bulan Ramadhan,” sebut Mahfuddin Ismail di rapat pembahasan Virus Corona di Aula Dinas Kesehatan Pidie, Kamis (19/3).
Rapat dipimpin Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST dihadiri Wakapolres Mayor Pol Iskandar, Kasdim Pidie, Mayor Arm Musaini, Wakil Kajari Pidie, Muhammad Farizd Rundana, SH.MH, serta semua SKPK, serta Kakandepag Pidie.
Lebih lanjut, sebut Ketua DPRK Mahfuddin Ismail, pemerintah daerah harus memikirkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, karena hal itu tidak kalah pentingnya.
Sementara itu, Kasdim Mayor Musani mengatakan, masalah virus corona dibutuhkan keseriusan dalam upaya pencegahannya secara dini dan serius, disamping kebutuhan peralatan medis yang lengkap.
Menurut Kadis Musani, ada catatan khusus terhadap wabah tersebut untuk.pencegahannya, termasuk latar belakang perjalanan hidup dari orang yang terjena suspeck dari virus corona tersebut.
Baik Wabup Fadhlullah maupun Kasdim.Musani mengatakan, jika Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, merupakan dinas paling utama dan bertanggungjawab dengan masalah penanganan dan pencegahan Virus Corona di Pidie.
Banyak lagi hal hal yang harus dilakukan “Kita tidak mau warga kita terkena suspec dari Covid ini. Karena itu, dibutuhkan laporan laporan data dari semua jajaran kesehatan di Pidie,” sambung Wabup Fadhlullah.
Terkait dengan surat presiden dan gubernur, papar Wabup sangat berharap upaya pencegahan virus corona harus dengan memutuskan mata rantai penyebarannya, termasuk meliburkan sekolah.
Selain itu, lanjut Wabup termasuk melakukan pemantauan harga harga kebutuhan pokok di pasar pasar rakyat. Jelasnya, pemerintah tetap memikirkan situasi ekonomi dan sosial.masyarakat pasca Covid-19.
Wakil Kajari Pidie, Muhammad Farizd Rundana SH.MH dalam.sambutannya menyebutkan, ia mewakili atadannya yang sedang keluar daerah dalam pendidikan.
Ia mendukung sepenuhnya pembentukan gugus depan pencegahan virus corona di Kabupaten Pidie, dimana gugus depan dari Posko Covid 19 tidak boleh bekerja kepalangtanggung, tapi dilengkapi fasilitas.
Ia menambahkan, fadilitas tersebut termaduk juru medis, alat opetasi, dokter sepesialis, upah lembur juru medis, serta kelenfkapan lainnya. “Kami pikir Dinas Kesehatan, paling bertanggungjawablah dengan masalah ini,” sebut Muhammad Farizd.
Sedangkan sambutan Wakapolres Pidie, Iskandar lebih menitikberatkan pada dana pelaksanaan Posko Covid-19 tang ditandatangani oleh seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pidie.
Diharapnya, posko memiliki fasilitas mobil penerangan kepada masyarakat dan terus melakukan sosialisasi sepwrti yang dilakukan pihak Polres Pidie kepada masyarakat.
Wakapolres juga menyinggung berbagai kegiatan sepakbola yang tidak mengurus izin ke Polres, dan ada edaran digrup denfan Israw Mi’rajd yang akan dilaksanakan di Masjid Agung Al Fallah, agar dibicarakan dengan polisi dulu, soalnya anak sekolah diliburkan, kita buat kegiatan,” sebut Wakapolres bernada menyindir di rapat tersebut. (mag85/slm)