class="post-template-default single single-post postid-27671 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Bupati Bireuen Janji Tak Akan Beli Mobil Dinas, Anggaran Dialihkan Bantu Dhuafa Kejari Bireuen Beri Bimbingan Hukum Kepada Keuchik di Gandapura Alumni Unimal Bukber di  Masjid Kampus Sulthan Malikussaleh Pemda Simeulue, Alokasikan THR ASN Rp18 Miliar ASN Kemenag Aceh Diminta Sukseskan Asta Protas

UTAMA · 20 Mar 2020 07:34 WIB ·

Serba Salah Menjual Masker dan Hand Sanitizer Kami Hanya Orang Jualan


 Serba Salah Menjual Masker dan Hand Sanitizer Kami Hanya Orang Jualan Perbesar

Laporan : Ichsan Maulana, BANDA ACEH

Pademic virus corona (Covid-19) memberikan dampak yang luas terhadap tatanan kehidupan manusia, tanpa terkecuali dunia usaha.

Para pengusaha ritel, mengeluhkan daya beli yang kurang. Selain itu, beberapa kebutuhan terkait kesehatan juga langka. Masker dan hand sanitizer adalah dua hal yang paling dicari masyarakat, guna proteksi diri sejak dini terhadap kemungkinan terpapar corona.

Salah seorang pemilik usaha ritel di Lampaseh, Banda Aceh, Fauzannur prihatin terhadap suasana ini. Di tengah kondisi kewaspadaan dan kecemasan yang tak berkesudahan, ia merasa serba salah menyediakan permintaan masyarakat untuk masker dan hand sanitizer.

Perasaan tak enak hati kerap menghampiri batinnya. Satu sisi, ia harus menyediakan kebutuhan tersebut. Di sisi lain, stok terbatas dan harus dijual dengan harga tinggi, sebab modal yang dikeluarkan juga tak sedikit.

“Awalnya saat corona mulai marak di Indonesia, dengan segala pemberitaan, sempat tidak saya carikan stok masker maupun hand sanitizer. Sebenarnya kalau saya mau, ada stoknya. Tapi saya tidak tega saat menjual dengan harga tinggi.

Cuman karena sudah terlalu ramai yang minta, ya udah saya sediakan. Kasian juga masyarakat,” tuturnya.

Sebelum persoalan corona merebak, kata pemilik usaha ritel Idola Mart ini, satu kotak masker dengan merek paling biasa, ia hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp 25.000 hingga Rp 35.000. Satu kotak, berjumlah 50 piece (potong) masker.

Namun, beberapa hari terakhir, harganya tembus RP 150.000. Sedangkan untuk merek yang standar, dengan inisial S, sekarang mencapai Rp 323.000 hingga Rp 350.000 per kotak.

Harga jual per potong masker juga berubah, jika dulunya masyarakat hanya perlu membayar Rp 1000 untuk masker biasa. Sekarang sudah Rp 4000.

Hanya saja, Fauzan mencoba mensiasati kondisi ini. Ia hanya menjual maksimal per individu sebanyak 5 lembar masker. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada yang serakah dan semua orang bisa memperoleh masker. Meski sudah begitu, bukan berarti tanpa tantangan. Ada pembeli yang justru menuduhnya memberatkan orang lain.

“Ada pembeli yang mempertanyakan kenapa mahal. Jangan aniaya orang. Sampai ada yang ngata-ngatain; kalau raZia, kamu ditangkap. Saya jawab; andai bisa ya ditangkap. Kami hanya orang jualan, mahal saat ambil barang, terpaksa mahal saya jual. Hingga akhirnya, pembeli tersebut jadi paham dan respek balik,” ceritanya kepada Harian Rakyat, Kamis (19/3).

Fauzan tidak mau menyalahkan pembeli, dan menilai pernyataan semacam itu biasa. Sebab, katanya, tidak semua masyarakat tahu kondisi sebenarnya dari hulu hingga hilir. Karenanya, saat dirinya tidak ada di toko, kepada para pekerja di ritelnya ia berpesan, agar mereka sabar dan mau menjelaskan bagaimana keadaan sesungguhnya.

Bagi Fauzan, menyediakan masker dan hand sanitizer merupakan keniscayaan, tidak semata-mata karena dagang, tetapi upaya mencegah bersama.

Untuk hand sanitizer, ia masih ingat, suatu ketika tepatnya tanggal 22 Februari lalu, ada yang menawarkan per botol ukuran kecil seharga Rp 38.000. Fauzan kaget, karena sebelumnya hand sanitizer dengan merek awalan D, ukuran botol kecil hanya berkisar belasan ribu rupiah.

Pernah juga, ceritanya, di awal-awal isu corona, tiba-tiba ritelnya kehabisan stok. Hal ini, tidak pernah terjadi sebelum corona.

“Kandang-kandang dua lusin, sebulan belum tentu habis. Selama ini, berapa pun ada stok pasti diborong. Begitulah kira-kira keadaan sekarang ini,” jelas Fauzan. **

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Terima Kunjungan Ustaz Adi Hidayat dan Perwakilan Al Azhar Kairo

22 March 2025 - 19:36 WIB

Berkah Ramadan, Petani Tersenyum, Panen Raya Jelang Lebaran

22 March 2025 - 15:08 WIB

Rumah Amal Masjid Jamik USK Raih Penghargaan Bergengsi di ELMASUDY Duta Quran Award III 2025

22 March 2025 - 13:37 WIB

PGE Pastikan Pengembangan Panas Bumi Seulawah Agam Berjalan Berkelanjutan

21 March 2025 - 17:02 WIB

Bupati Bireuen Janji Tak Akan Beli Mobil Dinas, Anggaran Dialihkan Bantu Dhuafa

21 March 2025 - 15:21 WIB

Istri Korban Pembunuhan Oknum TNI di Aceh Utara Komunikasi dengan Haji Uma via Video Call, Minta Pelaku Dihukum Berat

21 March 2025 - 14:37 WIB

Trending di UTAMA