BANDA ACEH (RA) – Saat ini sangat sulit untuk mendapatkan hand sanitizer dan kebutuhan medis lainnya baik di Provinsi Aceh maupun Provinsi-Provinsi lainnya di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, PT Solusi Bangun Andalas bekerjasama dengan FMIPA Jurusan Kimia Unsyiah untuk memproduksi hand sanitizer.
“Alhamdulillah hari ini PT Solusi Bangun Andalas (SBA) telah menyerahkan bantuan 40 botol Hand Sanitizer ukuran 500 ml kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Aceh Besar yang diterima langsung oleh Bapak Farhan, AP – Wakil Ketua I Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Aceh Besar di Sekretariat Gugus Tugas Lambaro,” ujar Durain Parmanoan, General Manager SBA, Sabtu (28/3).
Durain menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan FMIPA Jurusan Kimia Unsyiah untuk memproduksi hand sanitizer ini, karena seperti yang diketahui bahwa sudah sangat sulit untuk mendapatkan hand sanitizer saat ini. Ocilianum hand sanitizer ini diproduksi oleh mahasiswa/i jurusan kimia FMIPA Unsyiah yang tergabung dalam tim One Eight.
Lanjutnya, PT SBA juga akan menyerahkan 40 botol hand sanitizer ukuran 500 ml ini kepada tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Aceh dalam beberapa hari mendatang.
Bantuan tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk membantu tim gugus tugas dalam upaya percepatan penanganan covid-19 di Kabupaten Aceh Besar dan Provinsi Aceh nantinya.
Pada Kamis yang lalu, 26 Maret 2020, PT SBA juga sudah menyerah terimakan bantuan fasilitas cuci tangan kepada Puskesmas Kecamatan Lhoknga untuk membantu Puskesmas dalam mengedukasi masyarakat untuk rajin mencuci tangan dan menerapkan gaya hidup sehat. ” Kita semua harus mendukung upaya Pemerintah dalam menangani covid-19 ini,” sambungnya.
Di lingkungan internal PT SBA, pihaknya juga terus melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus covid-19 ini yaitu dengan memasang bilik sterilisasi disinfektan di Pabrik, lalu tidak menerima kunjungan tamu asing dari manapun untuk membatasi penyebaran virus Corona untuk sementara waktu.
Lalu melakukan pemeriksaan suhu tubuh seluruh karyawan, pekerja kontraktor, tenaga kerja asing (TKA) dan seluruh tamu yang berkunjung ke pabrik. SBA juga sudah membatasi perjalanan dinas karyawan, menunda kegiatan atau rapat yang melibatkan banyak orang, dan memanfaatkan fasilitas daring seperti video conference dan lain-lain.
Selain imbauan dan sosialisasi mengenai pedoman hidup sehat kepada seluruh karyawan dan pekerja, SBA menyediakan fasilitas hand sanitizer dan wastafel lengkap dengan sabun pencuci tangan di lokasi-lokasi yang banyak dikunjungi oleh para pekerja.
“SBA juga sudah membentuk crisis management team covid-19 dan telah melakukan sterilisasi seluruh area kerja di kawasan pabrik. Ini semua merupakan bentuk ikhtiar dan upaya kita bersama dalam menghentikan penyebaran covid-19 di Aceh dan Indonesia,” tutup Durain. (ra)