class="post-template-default single single-post postid-28086 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Alumni Teknik Unimal Santuni Anak Yatim dan Bukber KNPI Gandapura Sukses Gelar Ramadhan In Love Selama 7 Tahun Berturut-turut Gila! Harga Tiket Jakarta – Aceh Tembus Rp15 Juta, Ghufran: Tambah Penerbangan, Bukan Naikkan Harga! OPM Bantai Enam Guru dan Tenaga Kesehatan di Yahukimo, Semua Dibakar Hidup-hidup, Jenazah Belum Bisa Dievakuasi Aktivis Lingkungan Minta DLHK Subulussalam Terbuka Hasil Monitoring dan Pengelolaan Lingkungan PMKS PT. MSB II

LASKAR RENCONG · 30 Mar 2020 07:34 WIB ·

Empat Tim Liga 2 Masih Tunggak Gaji


 Empat Tim Liga 2 Masih Tunggak Gaji Perbesar

JAKARTA (RA) – Opsi pembayaran gaji saat rehat kompetisi musim 2020 ini memang tengah menjadi bahasan utama para pelatih. Namun, bahasan itu bukan satu-satunya. Mereka juga membahas gaji para koleganya yang tertunggak musim lalu.

Para pelatih yang gajinya tertunggak merupakan juru taktik di tim-tim yang kini dituntut puluhan pemain untuk segera melunasi gajinya. Hingga kini, masih ada empat kesebelasan yang menunggak gaji. Empat tim tersebut kini sama-sama berkecimpung di Liga 2.

Keempatnya adalah Kalteng Putra, PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, dan Mitra Kukar.
’’Poin penting yang juga akan kami bawa ke PSSI dan PT LIB (Liga Indonesia Baru) adalah tunggakan gaji yang dialami teman-teman pelatih,’’ kata Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) Yeyen Tumena.

APSSI akan meminta PSSI dan LIB mendesak klub-klub yang masih menunggak gaji untuk segera menunaikan kewajibannya. Soal jalan yang ditempuh, para pelatih menyerahkan ke otoritas sepak bola nasional dan operator kompetisi.

Desakan APSSI itu sekaligus pengingat kepada PSSI, LIB, dan klub agar tidak ada lagi kasus serupa di kemudian hari.
’’Yang terpenting, klub-klub itu bersepakat untuk melunasi kewajibannya dan hasil akhirnya mereka benar-benar membayar gaji yang ditunggak tersebut,’’ ucap Yeyen.

Jika klub-klub yang bermasalah tersebut sudah sepakat, itu sudah menjadi bentuk pengakuan dosa mereka. Kalau sudah ada pengakuan dosa, publik menjadi tahu bahwa mereka benar-benar telah melakukan kesalahan.

Dengan begitu, klub-klub bakal malu kalau tidak segera melunasinya. Sebab, klub-klub tersebut sudah menggunakan jasa dan tenaga para pelatih. Karena itu, mereka tidak seharusnya abai dengan kewajibannya.

’’Terkait bagaimana mekanisme pembayarannya, itu bisa dibicarakan nanti. Kalau bisa secepatnya tentu lebih baik. Tapi, yang penting mereka sepakat dulu untuk membayarnya,’’ jelas Yeyen. (JPG/rif)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Kluivert Buka Peluang Rotasi Pemain Saat Lawan Bahrain

24 March 2025 - 03:54 WIB

Penggawa Timnas Langsung ke Sydney, Profesor Pede Menatap Australia

17 March 2025 - 16:26 WIB

Persiraja Surati PSSI Soal Laga Kontroversial Lawan PSPS di Pekanbaru

14 February 2025 - 23:11 WIB

Andik Vermansah Sebut Persiraja Akan Berjuang Habis-habisan Untuk Ke Liga 1

24 January 2025 - 16:01 WIB

Hentakan Elkapiten Iswanto Menangkan Pemkab Abes FC Vs Angkasa FC Part 3 2-1

9 January 2025 - 09:20 WIB

Pemain Asing Baru Persiraja Diharap Cepat Beradaptasi

30 December 2024 - 14:59 WIB

Trending di LASKAR RENCONG