class="post-template-default single single-post postid-28063 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
TNI Gagalkan Pesta Sabu di Tiga Lokasi Berbeda Aceh Barat Penerapan Pasal 351 KUHP Terhadap Tersangka Penganiyaan Wartawan Telah Memenuhi Rasa Keadilan Korban,KKJ Aceh Desak Terapkan UU Pers Hukuman Harvey Moeis Diperberat Jadi 20 tahun Penjara Erick Thohir Beri Sinyal Bakal Ada Diskon Tiket Pesawat Saat Mudik Lebaran 2025 Ratusan Jamaah Seluruh Indonesia Hadiri Rakernas MPTT I di Abdya

METROPOLIS · 30 Mar 2020 07:17 WIB ·

Hentikan Perdebatan, Cegah Penularan Copid-19


 Net Perbesar

Net

BANDA ACEH (RA) – Komite Mahasiswa Pemuda Aceh (KMPA) mengajak para pemangku kepentingan, eksekutif dan legislatif di Aceh untuk berhenti berpolemik, tugas saat ini untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19.

Covid-19 adalah penyakit yang sangat mudah menular dan sangat berbahaya. masyarakat harus sadar bahwa ini adalah wabah yang sangat berbahaya dan harus di antisipasi bersama-sama dengan memutuskan mata rantai penularan yang semakin parah.

“Mari kita sama-sama berpartisipasi untuk berperang melawan virus ini. Jangan ada lagi perdebatan yang tidak mengarah ke hal yang lebih baik, yang nantinya akan

memperlambat pergerakan kita untuk menghentikan wabah Copid -19,” ungkap Sekretaris Jenderal Komite Mahasiswa Pemuda Aceh (KMPA), Muhammad Akhyar Bin Usman, Minggu (29/3).

Dikarenakan pergerakan virus ini sangat cepat sehingga jika tidak di antisipasi bersama-sama maka akan menjadi bencana yang lebih besar terhadap penduduknya.

Menurut Akhyar, dalam menyikapi permasalahan ini, pemerintah seharusnya lebih jeli sebelum mengambil keputusan sehingga tidak lagi terjadi kegaduhan massa di media.

“Ini akan menimbulkan kegaduhan massa, sebab belum selayaknya kebijakan itu diambil. Dari persentase yang kita lihat, angka kematian di Aceh yang disebakan Covid -19 masih sangat sedikit,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk patuh terhadap anjuran dari pemerintah dengan tidak melakukan kegiatan diluar rumah, tidak lagi berkumpul di tempat keramaian, serta tidak lagi duduk nongkrong di warung kopi.

“Sebab jika hal tersebut tidak dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa kedepannya kuburan massal harus dipersiapkan oleh pemerintah,” tutup Muhammad Akhyar. (ra/rus)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Gubernur: Jaga Kepercayaan Masyarakat dengan Kerja Nyata

13 February 2025 - 13:58 WIB

Tujuh Tahun Berlalu, Illiza Kembali Ke Balai Kota

13 February 2025 - 12:24 WIB

Jelang Kejurda Karate 2025, Forki Aceh Adakan Pelatihan Wasit dan Juri

13 February 2025 - 00:12 WIB

Polda Aceh Pastikan Transparansi dalam Menanggapi Dugaan Penyalahgunaan Wewenang di Polres Bireuen

12 February 2025 - 19:23 WIB

Tiga Profesor Universitas Tsukuba Jepang Motivasi Siswa SMAKON Aceh untuk Kuliah di Jepang

12 February 2025 - 18:35 WIB

Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Antar Kepulangan Rombongan Menteri di Bandara SIM

12 February 2025 - 17:02 WIB

Trending di METROPOLIS