TAPAKTUAN (RA) – Menyikapi persoalan Covid 19 atau Virus Corona yang semakin meluas. Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Aceh Selatan menghargai upaya dan langkah yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dan semua pihak dalam menyelamatkan masyarakat dari serangan Virus Corona atau Covid -19 ini.
Dalam hal ini Ketua DPD PPNI Aceh Selatan, Fakhrijal, S.Kep, M.Kes mengatakan pihaknya juga menyadari bahwa saat ini perawat sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dan patut mendapatkan perhatian khusus semua pihak sehingga mereka dapat memberikan pelayanan terbaiknya.
Bahwa berdasarkan hasil Update covid -19 Kabupaten Aceh Selatan tanggal 31 Maret 2020 pukul 16.00 WIB terdapat 5 Orang Dalam Pemantauan (ODP), dalam proses pemantauan 3 orang dan selesai dalam pemantauan 2 orang sementra Orang Tanpa Gejala (OTG) 588 orang.
Untuk itu kami DPD PPNI Aceh Selatan juga menyadari bahwa saat ini perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan memiliki resiko tertularnya virus ini.
“Oleh karena itu, DPD PPNI Aceh Selatan mengharapkan kepada Pemerinatah Daerah melalui tim gugus agar memberi perhatian penuh terhadap perawat dan petugas kesehatan lainnya yang bertugas melayani masyarakat yang diduga terinfeksi Covid-19 (ODP) atau Pasien Terinfeksi Covid-19 (PDP), “kata Fakhrijal, S.Kep, M.Kes Ketua PPNI Aceh Selatan.
Lebih lanjut Fakhrijal menyampaikan DPD PPNI Aceh Selatan saat ini memiliki 18 DPK yang tersebar di seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan. Sumber daya yang bersar ini bisa menjadi kekuatan besar dalam membantu Pemerintah dan masyarakat melawan Covid-19.
Hal ini juga tidak terlepas kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) yang terstandar serta suplement multivitamin yang merupakan hak perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang harus diberikan dalam memberi pelayanan kesehatan.
Kami mengharapkan semua tenaga perawat dan kesehatan lainnya yang bertugas dalam penanganan covid 19 ini dapat di berikan kelengkapan APD serta suplemen multivitamin dan Perawat yang ditugaskan disetiap Posko perbatasan Aceh selatan dapat perhatian lebih, khususnya kesehatan mereka.
“Dan perlu juga kami sampaikan bahwa pandemi itu bukan kondisi gawat darurat, jagan mewajibkan perawat dan petugas kesehatan lain untuk melayani jika APD dan keadaan tingkat daya tahan tubuh tidak memadai, sebagai petugas atau penolong pertama kali yangg harus dilakukan adalah melindungi dirinya terlebih dahulu, jika tidak itu namanya bunuh diri,”tegasnya.
Selain APD dan suplemen multivitamin, Pemerintah juga diharapkan menyediakan Rapid Test untuk pemeriksaan kesehatan kepada perawat dan tenaga kesehatan lainnya secara rutin guna menjamin keamanan dan keselamatan mereka.
Tidak hanya itu, kepada semua instansi yang menyelenggarakan layanan kesehatan bagi ODP dan PDP Covid-19, diharapkan melakukan penyegaran (pergantian dinas) yang terstruktur, serta secara rutin memberi mereka suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas tubuh) sehingga tidak mudah terinfeksi Covid-19.
“Bagi perawat dan petugas kesehatan yang kemudian teridentifikasi terifensi Covid-19, Pemerintah wajib menyediakan rumah yang layak dan kebutuhan hidup yang memadai selama proses isolasi,”ucapnya.
Sebagai mana PPNI sebagai induk organisasi perawat DPD PPNI Aceh Selatan juga mengharapkan kepada Pemerintah untuk memberikan insentif yang layak kepada perawat dan petugas kesehatan lainnya yang bertugas melayani pasien ODP dan PDP Covid-19, terlebih lagi perawat honor, kontrak atau bakti sebagai penyemangat mereka dalam memberikan pelayanan maksimal.
“Dalam upaya membantu pemerintah dalam menangani pandemi ini PPNI Aceh Selatan juga akan berkunjung ke posko posko untuk mensuport serta membagikan suplemnet multivitamin kepada mereka yang bertugas serta PPNI Aceh Selatan sangat percaya bahwa Pemerintah Kabupaten telah melakukan langkah-langkah strategis untuk melindungi masyarakat, terlebih lagi petugas kesehatan dari wabah Covid-19,”pungkasnya.