class="post-template-default single single-post postid-28225 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Keluarga Besar Ditlantas Polda Aceh Gelar Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim Israel bunuh 150 lebih warga Palestina di Gaza sejak gencatan senjata Meretas Penantian 14 Tahun, Aceh Besar Kembali Raih Juara Umum Musabaqah Tunas Ramadhan Srikandi PLN UID Aceh dan PIKK Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan Polres Bireuen Ungkap Tiga Kasus dan Amankan Empat Pelaku

UTAMA · 2 Apr 2020 04:35 WIB ·

Kisah Perawat RSUZA Nginap di Mess ‘Kami Sayang Keluarga’


 Kisah Perawat RSUZA Nginap di Mess ‘Kami Sayang Keluarga’ Perbesar

Yuni dan Risma – Dua Perawat RSUZA yang ikut tangani pasien covid 19 tidak pulang lagi ke rumah di kawasan Lueng Bata dan Keutapang, Darul Imarah, Aceh Besar.

Mereka berdua nginap di kompleks kantor BPSDM Aceh yang berada di Lampineung Banda Aceh sebagai antisipasi agar tidak terpapar virus tersebut.

Tidak hanya berdua, ada 28 tenaga medis, mulai dokter, perawat dan office boy sudah tinggal disini sejak dua hari lalu. Mess ini memang disediakan Pemerintah Aceh untuk petugas RSUZA yang menangani pasien covid 19.

Tempatnya cukup lumayan dan terlihat bersih, satu kamar ditempati dua ranjang. Ada AC, kamar mandi di dalam dan TV.

‘Kami tidak pulang ke rumah masing-masing, bukan karena ODP tetapi menjaga juga keluarga saja agar steril di rumah’, ujar Yuni yang sudah beberapa tahun diangkat sebagai ASN di RSUZA.

Kecuali itu, jarak mess ini dengan RSUZA hanya 200 meter, maka bagi perugas kalaupun selesai kerja dan pulang malam tidak ada kendala jalan yang harus ditutup.

Hal sama juga dikatakan Risma yang rumahnya berada di Keutapang, Darul Imarah Aceh Besar, alasan tinggal di mess karena pulang kerja kadang larut malam apalagi ada berlaku jam malam maka tinggal sementara di kompleks Ini.

Begitupun ia tetap berkomunikasi dengan keluarga di rumah. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir. ‘Semua fasilitas ada tinggal lagi bekerja membantu pasien dan sekaligus menjaga kesehatan kita juga jangan sampai terpapar’, ujarnya.

Dalam bekerja katanya untuk Alat Perlindungan Diri (APD) tidak ada ganjalan semua lengkap dan kami bekerja sesuai prosedur dalam menangani pasien. Tetap kami kedepankan keselamatan nyawa manusia.

Pihak juga berharap kepada pemerintah apa yang telah disampaikan terkait insentif bagi tenaga medis, dokter, perawat dapat disalurkan segera agar bisa dimanfaatkan sebagai motivasi kerja bagi kami.

Tidak hanya mereka berdua namun semua masyarakat dunia dan khususnya Aceh dapat terbebas dari wabah covid 19 dan segera berakhir. Sehingga bisa beraktivitas kembali sebagaimana biasa. Apalagi tiga pekan lagi kita akan memasuki bulan suci ramadhan dan bisa berkumpul dengan keluarga. Semoga. (imj)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Verifikasi Calon Ketum HIPMI Aceh Deadlock, 3 dari 5 SC Tak Mau Teken Berita Acara

16 March 2025 - 21:31 WIB

Israel bunuh 150 lebih warga Palestina di Gaza sejak gencatan senjata

16 March 2025 - 15:19 WIB

Usai Bukber Bersama Forbes DPD/DPRRI Dan Masyarakat Aceh, Wagub Fadhlullah Bahas Dana Otsus Aceh

15 March 2025 - 22:47 WIB

Razami Dek Cut Daftar Calon Ketua DPW PAN Aceh

15 March 2025 - 18:39 WIB

Mawardi Nur Resmi Daftar sebagai Caketum HIPMI Aceh, Didukung 6 dari 8 BPC Aktif

15 March 2025 - 14:35 WIB

Srikandi PLN UID Aceh dan PIKK Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan

14 March 2025 - 16:45 WIB

Trending di EKBIS