KUTACANE (RA) – Meredam dampak ekonomi disebabkan covid-19, pencairan dana desa di Aceh Tenggara terus dipercepat, Selasa (7/4).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kute (DPMK) Aceh Tenggara, Jamren mengatakan, hingga awal April sebanyak 281 dari 385 desa telah menerima penyaluran anggaran dana desa (ADD) tahap pertama tahun 2020.
“Alhamdulillah sebanyak 72 persen desa telah mencairkan dana desa bersumber dari APBN. Semoga dapat langsung melaksanakan padat karya tunai, seperti pembangunan, maupun kegiatan lain dibiayai dana desa, ini untuk mengurangi dampak ekonomi covid-19 terhadap masyarakat,” Kata Jamren, kepada Rakyat Aceh.
Menurut Jamren, pencairan dana desa tahap pertama Aceh Tenggara berada pada urutan ke dua se Aceh terbanyak setelah Kabupaten Aceh besar. Telah disalurnya dana desa tersebut, diharapkan kepada kepala desa dapat digunakan sesuai peruntukan.
Sementara untuk penanganan wabah covid-19 di tingkat desa, antisipasi harus dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak buruk bagi desa.
“Dari sisi ekonomi, program padat karya tunai di desa (PKTD) dilaksanakan sehingga memperkuat daya beli masyarakat desa. Sedangkan dari sisi kesehatan, diperlukan langkah-langkah penyebarluasan informasi serta pencegahan seperti standar dilaksanakan anjuran Satgas Gugus Covid-19,” katanya lagi.
Adapun desa yang belum melakukan pencairan tercatat sebanyak 104 Desa. 42 diantaranya sedang pengusulan di kantor pelayanan pembendaharaan negara (KPPN) Kutacane. Serta 28 desa lainnya proses dikeuangan dan 34 desa belum mengajukan berkas.
Kepala Desa Cingkam Merangun Lawe Alas, Suharto, penangan penyebaran covid-19 ditingkat desa pihaknya lebih memfokuskan kepada sosialisasi, serta membagi masker.
Begitu juga penyemprotan disinfektan dengan rentang waktu seminggu sekali, yang difokuskan pada fasilitas umum dan rumah warga serta pembentukan tim relawan siaga covid-19. (val/bai)