Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

KHAZANAH · 16 Apr 2020 07:12 WIB ·

Ulama Aceh Ajak Umat Islam Introspeksi Diri


 Ulama Aceh Tgk H. Abubakar Ismail Perbesar

Ulama Aceh Tgk H. Abubakar Ismail

Wabah Corona Melanda Dunia

LHOKSEUMAWE (RA) – Ditengah terjadinya wabah virus corona melanda dunia dan termasuk Indonesia, ulama Aceh mengajak umat Islam untuk mengintrospeksi diri. Paling penting adalah untuk kembali mendekatkan diri kepada Allah SWT serta jangan pernah meninggalkan shalat lima waktu dan ibadah lainnya.

Hal itu disampaikan salah seorang ulama Aceh, Tgk. H. Abubakar Ismail yang juga Ketua MPU Kota Lhokseumawe, kepada Rakyat Aceh, Rabu (15/4). Tgk. H. Abubakar Ismail akrab disapa Abati ini mengatakan, kalau dilihat dari konteks agama dan sejarah terdahulu bahwa virus Corona yang terjadi sekarang tidak datang dengan sendirinya.

Namun itu semua ada yang mendatangkannya yakni Allah SWT. Corona itu kalau dulu disebut dengan penyakit tha’un dan itu merupakan makhluk Allah. Tentunya Allah datang itu kepada siapa saja yang Allah kehendaki.

“Kita menilai kedatangan corona itu, kalau kita seorang mukmin ya menganggap sebagai bentuk teguran atau cobaan Allah, supaya kita kembali kepada ajaran Islam dan bertaubat kepada Allah,”kata Abati yang juga pimpinan Dayah Darul Ulum Al Munawwarah Gampong Blang Poroh-Lhok Mon Puteh, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Kemudian, sebut Abati, ada juga Allah menurunkan dalam bentuk azab kepada orang-orang yang tidak beriman dan orang kafir. Pun demikian, baik dalam konteks azab maupun konteks coobaan atau teguran, tapi Allah mendatangkan itu pasti ada latar belakangnya.

Menurut Tgk. H. Abubakar Ismail, Allah mendatangkan wabah penyakit itu akibat daripada ulah dari tangan jahil manusia. Karena Allah menciptakan alam semesta ini semuanya untuk kemaslahatan makhluk dan hambaNya Allah, sehingga tidak sia-sia Allah menciptakanNya.

“Tapi datang manusia malah merusak alam semesta baik dilaut maupun didarat. Seperti merusak hutan secara illegal sehingga terjadinya banjir,”ucap ulama Aceh ini.

Begitu juga, dengan habitat-habitat atau binatang-binatang yang ada dalam hutan itu diganggu oleh manusia dengan membuka lahan perkebunan. Kemudian binatang itu diantaranya gajah turun untuk menghancurkan semua tanaman-tanaman manusia atau masyarakat.

“Jadi kenapa gajah mengamuk, karena sudah diganggu habitatnya. Lalu terjadi penebangan kayu hutan secara illegal, padahal kayu itu bisa menyerap air saat musim penghujan. Saat musim kemarau melepaskan air itu supaya tidak terjadi kekeringan,”ujarnya.

Selain itu, lanjut Abati, Allah juga sudah membatasi tentang makanan yang halal dan makanan yang haram. Termasuk dalam bagian hawaniah atau hewan-hewan ternak itu dihalalkan oleh Allah. Kemudian juga binatang-binatang yang diharamkan oleh Allah.

“Jadi Allah melarang untuk tidak dimakan binatang itu, lalu ada orang bertanya kenapa Allah menciptakan kalau binatang itu tidak bisa dimakan, tapi sesungguhnya dibalik itu semua ada hikmah tersendiri dari Allah,”ungkap Abati.

Padahal, setiap binatang yang tidak bisa dimakan itu punya ketahanan tubuh sangat luar biasa. Sehingga wabah atau virus-virus yang ada akan ditahan oleh binatang itu dan kuman tidak merayap ke manusia.

“Dulu kita melihat masyarakat ketika berternak ayam maka memilihara monyet. Karena monyet itu salah satu binatang yang daya tahan tubuhnya sangat kuat, sehingga kalau ada kuman atau penyakit monyetlah yang menahanya,”kata Abati.

Namun persoalan sekarang, sambung Abati, ada manusia yang memakan terhadap binatang-binatang yang dilarang untuk dimakan. Seperti memakan kelelawar, monyet, babi dan binatang yang dilarang lainnya.

Sekarang sudah dimakan oleh manusia sehingga habitatnya hilang. “Ada penelitian yang menyebutkan virus corona bersumber dari kelelawar, kalau di China itu kelelawar dimakan sehingga habitatnya terganggu akibat ulah daripada manusia itu sendiri,”katanya.

Abati juga menyampaikan, dalam Alquran disebutkan dengan artinya terjadi kehancuran baik didarat, dilaut itu karena ulah daripada manusia. Namun, kalau orang mukmin supaya merasakan akibat gara-gara perbuatan agar kembali kepada jalan Allah. “Jadi dengan terjadinya virus corona ini. Mungkin manusia itu tidak bersyukur kepada Allah terhadap apa yang telah diberikan,”ucapnya.

Hal itu seperti yang pernah terjadi kepada kaum saba’ zaman dahulu. Dimana Allah memberikan buah-buahan banyak sekali dan kehidupan mewah.

Allah hanya meminta kepada mereka untuk bersyukur kepada Allah, tapi mereka berpaling dan Allah menurunkan bala yakni banjir besar sehingga semua tanaman hancur.

Lalu Allah mengantikan tanaman yang begitu lezat dengan tanaman atau buah-buahan yang pahit.

Itu penyebab daripada manusia sendiri yang tidak bersyukur kepada nikmat Allah. Dalam Alquran menyatakan dengan artinya, kalau kamu bersyukur kepada nikmatKu maka akan Ku tambah nikmat tersebut.Apabila ingkar atau kufur maka kamu akan kena azabKu.

Selain itu, tambah Abati, mungkin selama ini dalam amar ma’ruf nahi munkar yang masih lemah. “Kita akan kena laknat, azab dan cobaan, apabila kita biarkan kemaksiatan terjadi di muka bumi, banyak orang yang tidak melaksankan shalat dan tidak taat kepada Allah dan hidup nafsi-nafsi. Mungkin ini juga salah satu daripada faktor terjadinya corona melanda dunia dan Indonesia,”cetusnya.

Untuk itu, Abati kembali mengajak kepada umat Islam untuk mengintrospeksi diri terhadap apa yang telah kita lakukan selama ini. “Marilah kita mendekatkan diri kepada Allah dan jangan pernah meninggalkan perintah Allah,”pintanya. (arm/min)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Peminat Alat Kontrasepsi di Simeulue Meningkat

29 March 2024 - 21:20 WIB

Komnas HAM: Pemerintah Harus Jaga Tulang Belulang di Rumoh Geudong Korban Pelanggaran HAM di Aceh

29 March 2024 - 16:32 WIB

YARA Ajukan Permintaan Dokumen Pengelolaan Parkir Dishub dan RSUD Subulussalam

29 March 2024 - 15:34 WIB

Launching Berkah PLN Mobile, Pelanggan PLN di Aceh Bisa Mendapatkan Hadiah Umrah

29 March 2024 - 14:59 WIB

Bagaimana Hukum Mengerjakan Sholat Tarawih Tapi Belum Sholat Isya? Simak Penjelasannya!

29 March 2024 - 14:48 WIB

LPTQ Aceh Gelar Haflah Tadarus Ramadhan di Masjid Tungkop

29 March 2024 - 14:46 WIB

Trending di UTAMA